kalimantan-timur

Pesawat Pemadam Jatuhkan Air, tapi Disebut Bahan Kimia

Selasa, 22 Februari 2022 | 11:51 WIB

KABAR adanya chemtrails atau pengasapan virus dari udara masih jadi buah bibir di media sosial. Sudah banyak media yang mengklarifikasi informasi itu. Namun, produsen hoaks masih saja menyebar ulang untuk membuat kegaduhan. Mereka terkesan mencari pembenaran yang mengada-ada.

’’Inilah biangnya ISPA membentuk jalur asap di Udara bebas yg di namakan CHEMTRAILS. Semua telah di rencanakan & di rancang,.. Astagfirullah alazhim innalilahi wainnailaihi rojiun OMG...why??... Hdehhhhgg,’’ tulis akun Facebook Bayina Sari Siregar pada 12 Februari 2022.

Akun tersebut mengunggah video 23 detik yang memperlihatkan pesawat mengeluarkan cairan. Anehnya, mayoritas netizen menyebut bahwa cairan itu penyebab ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas (bit.ly/ChemtrailsISPA).

Sebelumnya, informasi serupa juga banyak beredar di media sosial. Bahkan menyebut chemtrails sebagai penyebab utama terjadinya Covid-19. Padahal, kabar tersebut sudah dibantah para ahli dan pakar kedokteran.

Memanfaatkan situs padanan gambar, Jawa Pos mendapati video serupa yang diunggah jauh sebelum pandemi Covid-19. Artinya, jelas tidak ada kaitan dengan ISPA dan pandemi. Video identiknya diunggah kanal YouTube UTV Channel pada 29 April 2018. Judulnya berbunyi, C-130 Hercules Dropping 3.000 Gallons of Water. Jelas, yang dijatuhkan dari pesawat Hercules milik Amerika Serikat itu air. Bukan virus ataupun bakteri.

Jika melihat video berdurasi 10 menit 55 detik tersebut, semakin jelas bahwa yang dibuang dari pesawat itu adalah air biasa. Sebab, pesawat tersebut tampak membuang air di lahan gersang atau yang baru saja terbakar.

Bahkan, ada salah satu jenis pesawat capung dengan logo Forest Service Department of Agriculture Amerika Serikat yang turut membantu menyebar air tersebut. Anda dapat melihatnya di bit.ly/3000GalonAir.

Isu chemtrail atau chemical trail atau bahan kimia berbahaya itu sebelumnya memang kerap dikaitkan dengan isu Covid-19. Salah satunya dengan penyemprotan bahan kimia atau penyakit untuk sebuah genosida. Banyak pihak yang telah membantahnya. Bahwa hal itu hanyalah teori konspirasi dan tidak dapat dibuktikan dengan ilmiah. Selain itu, pesawat mengeluarkan sejenis air tersebut umumnya untuk membasahi sebuah kawasan. Tak hanya itu, biasanya juga dilakukan untuk memadamkan kebakaran hutan. Jadi, jelas tidak ada kaitan dengan persebaran penyakit.

Portal berita NewScientist termasuk sering membongkar klaim konspirasi konyol tersebut. Ulasan itu menyebutkan jika melihat awan yang datang dari pesawat, seperti meninggalkan jejak, itu sebenarnya hanyalah produk kondensasi uap air. Anda dapat membacanya di bit.ly/KondensasiUapAir. (zam/c7/jun/luc/k16)

 

FAKTA

 

Video pesawat Hercules menyebarkan 3.000 galon air untuk pembasahan kawasan terbuka, termasuk pembasahan hutan yang gersang.

 

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB