kalimantan-timur

Utamakan Ide dan Gagasan, Baru kemudian Ketokohan

Sabtu, 18 Juni 2022 | 12:00 WIB

Lima calon rektor Unmul akan menyampaikan visi-misi pada tahap penjaringan 28 Juni 2022. Lalu, akan digelar sidang senat untuk dicari tiga kandidat yang akan dipilih Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

 

PEMILIHAN rektor Universitas Mulawarman (Unmul) makin mendekati masa penentuan. Sosok ideal dicari. Sejumlah dukungan menguat. Namun, alih-alih menyebut sosok yang didukung, idealnya kriteria seperti apa yang harus dimunculkan agar Unmul dipimpin sosok yang tepat.

Sebelumnya, Ikatan Alumni Unmul telah menentukan dukungan. Satu-satunya calon rektor yang beralmamater Unmul dipilih IKA Unmul untuk jadi alasan mereka memilih memberikan dukungan kepada Prof Abdunnur. "Sosok beliau kan juga sudah teruji. Saat ini dia sudah berstatus wakil rektor II. Untuk sampai di posisi itu, pasti kompetensinya teruji," jelas Sekretaris IKA Unmul Wahyudi Manaf.

Namun, akademisi Fakultas Hukum Unmul Herdiansyah Hamzah berpendapat lain. Dia menjelaskan, pada dasarnya, organisasi alumni bukan organisasi internal kampus. Tidak terikat dengan regulasi apapun. Juga tidak ada larangan untuk memberikan dukungan, kecuali diatur spesifik di dalam AD/ART organisasinya. "Tetapi harus diingat, ada problem etik dengan jika organisasi alumni memberikan suara kepada calon tertentu. Dukungan itu akan mengganggu soliditas organisasi. Sebab, komposisi anggota itu heterogen, memiliki preferensi politik yang berbeda-beda. Jadi sebaiknya organisasi alumni berbicara programatik dibanding personal. Bicara ide dan gagasannya, bukan orangnya," jelasnya.

Menurut dia, calon paling ideal memimpin Unmul ke depan adalah calon yang mampu membangun iklim akademik yang demokratis di kampus. Menjaga kebebasan akademik bagi setiap civitas akademik. Termasuk menjaga muruah kampus sebagai media yang mampu melahirkan kontrol sosial, terutama terhadap kebijakan-kebijakan negara yang tidak memihak rakyat banyak. Sebab semangat tridarma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian, tidak akan mungkin didapatkan dengan baik tanpa kebebasan akademik.

"Dia juga harus mampu membangun tradisi intelektual yang baik, yakni intelektual yang memainkan fungsi seimbang antara ilmu pengetahuan dan keberpihakan," sambungnya. Sebab, sambung dia, ilmu tidak boleh hanya menjadi kesenangan pribadi, tapi juga harus diabdikan bagi rakyat banyak. Herdiansyah Hamzah pun meminjam kalimat Sukarno. "Jangan jadikan kepalamu perpustakaan. Pergunakan pengetahuanmu untuk diabdikan bagi kepentingan kemanusiaan," sebut lelaki berkacamata itu.

Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEM) Iksan Nopardi mengungkapkan, BEM KM Unmul sudah melakukan pertemuan BEM Fakultas se-Unmul. Isu pilrek memang prioritasnya. "Harapan kami, rektor nanti bisa mendengarkan suara mahasiswa. Kami bersama BEM fakultas akan mengadakan dialog publik dari calon rektor, ketua panitia pelaksana, dan senat. Lalu fit proper test versi mahasiswa Unmul," jelas Iksan.

Terkait kriteria rektor, pihaknya mencari rektor yang putusan kebijakannya, melibatkan aspirasi mahasiswa. Kedua, berupaya meningkatkan SDM dan sarana, juga menangani masalah UKT yang terus jadi polemik. Selain itu, rektor terpilih diharapkan bisa mengimplementasikan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Serta segera membentuk satgas di Unmul.

Hal penting lainnya, sebut Iksan, rektor juga peduli soal isu kesehatan mental mahasiswa. Beban dan tugas belajar mahasiswa serta hal lainnya juga bisa membuat mahasiswa stres. Maka dari itu, diharapkan ada upaya preventif dan rehabilitatif untuk penanganan kesehatan mental mahasiswa. Dia berharap, capaian dan hal baik rektor saat ini, Prof Masjaya, diteruskan rektor baru. Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unmul Azainil sebelumnya mengatakan, dari rapat senat ditetapkan lima nama bakal calon rektor. Mereka adalah Prof Susilo dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr Irwan Gani dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Dr Idris dan Prof Bohari dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Dr Abdunnur dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Setelah ditetapkan lima bakal calon, kelima calon rektor akan menyampaikan visi-misi pada tahap penjaringan 28 Juni 2022. Lalu, pada sidang senat setelah penyampaian visi-misi, dicari tiga nama yang akan dikirim di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. "Di sana akan digodok lagi tiga namanya. Di sana juga katanya calon mau diwawancara," jelasnya. Sedangkan, mekanisme penentuan tiga nama, di sidang itu bisa melalui diskusi. Jika tidak dicapai, maka opsinya adalah voting. Pihak panitia sudah menyiapkan mekanisme voting juga.

"Ada 86 suara senat. Suara ini, memiliki kekuatan 65 persen. Syarat kuorum sidang adalah dua per tiga, jika belum mencapai, sidang ditunda 30 menit," jelas Azainil. (riz/k8)

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB