KABAR menyesatkan tentang cacar monyet menyebar luas di media sosial. Informasi itu menyebutkan, virus dibawa oleh burung yang tak bisa terbang. Katanya, burung tersebut dikirim dari Amerika Serikat (AS). Jika tidak ingin tertular, diimbau untuk tidak menangkap burung itu.
”Hai teman-teman. Di mana pun Anda berada, jika Anda melihat burung yang tidak bisa terbang, tidak bisa berjalan atau berjuang di tanah, jangan pernah menangkapnya, karena takut tertular cacar monyet. Komunitas terkait telah memberi tahu Anda, mohon diperhatikan," tulis akun Facebook Umi Shalikah.
Dengan jelas, informasi itu menyebutkan AS dan negara-negara Barat menggunakan burung untuk membawa virus cacar monyet untuk menyebar ke wilayah Asia (bit.ly/DIbawaBurung). Informasi tersebut jelas tidak masuk akal. Pasalnya, tidak ada sumber resmi yang menjadi dasar bahwa AS mengirim burung sebagai perantara virus cacar monyet. Berdasar penelusuran situs WHO, klaim itu menyesatkan.
Cacar monyet kali pertama diidentifikasi menjangkiti manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyakit tersebut mendera seorang anak laki-laki berusia sembilan bulan di daerah yang sebenarnya cacar telah dieliminasi pada 1968.
Penjelasan itu menegaskan, cacar monyet bukanlah virus yang baru saja muncul. Penularan dari hewan ke manusia (zoonosis) memang terjadi. Namun, paparan virus dapat terjadi jika memakan daging hewan tanpa dimasak dengan cara yang baik.
Hewan-hewan yang terpapar, menurut WHO, juga tidak disebutkan jenis burung. Melainkan tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia, dormice, berbagai spesies monyet, dan lain-lain. Anda dapat membacanya di bit.ly/TentangCacarMonyet.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memberikan contoh penyebaran dari hewan kepada manusia. Misalnya, pada 2003 di AS, ada anjing liar padang rumput yang dipelihara oleh manusia. Karena tidak dijaga kebersihan kandangnya dan saat pengiriman berbagi kandang dengan mamalia kecil yang terinfeksi dari Afrika Barat, akibatnya adalah 47 kasus manusia di 6 negara bagian di AS. Anda dapat membacanya di bit.ly/ContohPenularan.
Situs cek fakta asal MalaysiaTecharp.com juga mengulas informasi tersebut. Menurut ulasan itu, sejauh ini tidak ditemukan informasi ilmiah burung yang terinfeksi virus monkeypox atau virus orthopox lainnya.
Jadi, tidak masuk akal jika ada orang yang menyarankan burung digunakan sebagai perantara penyebaran cacar monyet. Virus monkeypox kebanyakan menginfeksi mamalia seperti kera, monyet, tupai, celurut, chinchilla, tenggiling, landak, anjing padang rumput, dan manusia. Tapi bukan burung. Anda dapat membacanya di bit.ly/TakMelaluiBurung. (zam/c9/jun/luc/k8)
FAKTA
CDC Amerika Serikat (AS) menyebutkan, cacar monyet menginfeksi hewan-hewan pengerat. Tidak ada bukti AS mengirim virus cacar monyet melalui burung.