Pemkot mengalokasikan Rp 8,6 miliar untuk membangun Puskesmas Juanda lewat APBD 2022 lalu. Terbaru, fasilitas yang rampung dibangun akhir tahun lalu, diresmikan secara simbolis Wali Kota Samarinda Andi Harun, Selasa (7/2).
SAMARINDA - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda dr Ismid Kusaih mengatakan bahwa bangunan ini sudah berfungsi sejak akhir Januari lalu. Bahwa revitalisasi ini merupakan komitmen pemkot untuk memajukan pelayanan kesehatan di Kota Tepian.
“Puskesmas ini sifatnya rawat jalan, meliputi dua kegiatan pokok, yakni upaya kesehatan primer dan kesehatan masyarakat. Terdampak poli umum, gigi, dan lainnya,” ungkapnya, Selasa (7/2).
Puskesmas tersebut juga mendukung aktivitas kesehatan masyarakat lain. Seperti posyandu dan lainnya, meliputi dua kelurahan. Yakni Kelurahan Gunung Kelua dan Air Hitam.
Dia menambahkan, tahun ini Puskemas Sempaja menjadi target rehabilitasi dengan alokasi anggaran sekitar Rp 8 miliar, mengingat lahan yang ada saat ini berada di lahan milik Pemprov Kaltim. Tim pemkot juga masih mencari lahan di sekitar Sempaja untuk dibebaskan dan dibangun puskesmas baru.
“Semoga lahannya tersedia, sehingga gedung tersebut dapat mulai dibangun tahun ini, serta dapat difungsikan tahun depan,” tutupnya.
Terkait fasilitas, Kepala UPTD Puskemas Juanda dr Panuturi Ratih Elizabeth Thresna Sinaga menerangkan, unit kerja yang dipimpinnya menyediakan poli klinik umum, gigi, lansia, anak-anak, KB untuk ibu-ibu, imuniasasi, tindakan gawat darurat dan laboratorium.
Mengenai jam operasional, puskemas yang terletak di Jalan Ir H Juanda 8, Gang Salak III No 5, RT 14 Kelurahan Air Hitam ini berlangsung dari pukul 7.30 Wita hingga 14.30 Wita, dengan pendaftaran hingga pukul 10.00 Wita. “Pelayanan Senin-Sabtu, namun Jumat hanya sampai 11.30 Wita dan Sabtu hingga 13.00 Wita,” ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku bahwa pembangunan ini ditujukan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Bahwa dari pantauan sementara, dirinya pun mengusulkan agar OPD terkait bisa meningkatkan bangunan dengan menyediakan lift, mengingat bangunan ini memiliki tiga lantai, serta membangun fasilitas yang ramah pada disabilitas serta pasien.
Pihaknya mendorong unit-unit pelayanan. Semisal bidang kesehatan mulai menerapkan pelayanan berbasis digital dalam rangka mempermudah jangkauan masyarakat. Dengan harapan, masyarakat bisa memaksimalkan pelayanan puskesmas, tanpa harus selalu menuju ke rumah sakit.
“Kami juga terus meningkatkan peralatan dan fasilitas yang ada. Dengan harapan puskemas Juanda ini juga menjadi percontohan bangunan puskemas lain yang tengah atau akan ditingkatkan,” tandasnya. (adv/kri)