SANGATTA - Padatnya arus kendaraan di Jalan Yos Sudarso, Sangatta, kerap jadi pemicu terjadinya kemacetan panjang. Salah satunya, keberadaan puluhan bus angkutan karyawan, utamanya di jam-jam masuk dan pulang karyawan perusahaan.
Pasalnya, bus karyawan maupun kendaraan lainnya berbaur dengan angkutan umum di jalan poros Sangatta tersebut, dan kemacetan biasanya terjadi di titik-titik perhentian angkutan karyawan.
Hal tersebut disampaikan Kadishub Kutim Joko Suripto, didampingi Kasi Lalu Lintas Zulkarnain, di mana pihaknya telah melakukan survei bersama sejumlah perusahaan, di mana mereka telah memutuskan untuk melakukan pengurangan halte bus karyawan.
“Jadi, awalnya ada 27 halte bus dari arah PT KPC ke Sangatta Lama, kita kurangi menjadi 20 halte sehingga tidak terlalu menghambat kendaraan yang lain,” ungkapnya.
Begitu juga dengan arah sebaliknya dari Sangatta Lama ke PT KPC, awalnya ada 25 halte juga diubah menjadi 20 halte. “Tujuan dari pengurangan halte bus ini untuk mempercepat, supaya tidak terlalu banyak yang berhenti. Otomatis, kalau banyak yang berhenti, pasti akan semakin menumpuk kendaraan dan menyebabkan macet,” jelasnya.
Joko juga menambahkan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengelola halte bus tersebut dan juga telah berkoordinasi dengan pihak KPC terkait pengubahan jumlah halte bus tersebut.
“Pengurangan halte yang sebelumnya, ternyata masih banyak sopir-sopir bus karyawan perusahaan yang belum tahu, makanya kami minta dari pihak KPC yang membuat rambu halte agar sopir-sopir bus ini bisa tahu di mana harus berhenti,” paparnya.
Lebih lanjut, Joko juga mengungkapkan di mana sebelumnya wacana peremajaan bus karyawan, menurutnya hal tersebut dapat menambah kemacetan di mana jika dilakukan peremajaan maka armada lebih banyak. "Kalau bus kecil itu, tingkat antreannya lebih tinggi, unitnya tambah banyak," pungkasnya. (*/kai/ind/k15)