Hari Ulang Tahun (HUT) Samarinda ke-356 tahun dan Pemkot Samarinda ke-64 tahun, menjadi refleksi khusus bagi duet Andi Harun-Rusmadi. DPRD Samarinda akhirnya menggelar paripurna masa persidangan I, Senin (22/1).
FORUM Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Samarinda turut dihadirkan. Beberapa perwakilan veteran mendapatkan penghargaan dalam momentum bertambahnya usia Kota Tepian dan pemerintahan ibu kota Kaltim.
Dalam arahannya, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengingatkan tentang 10 program prioritas, yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya), dengan anggaran sebanyak Rp 200 miliar, untuk dilaksanakan di 10 kecamatan, 59 kelurahan, dan 1.974 rukun tetangga (RT). “Probebaya dampaknya sangat signifikan, dan menyentuh langsung ke kebutuhan masyarakat. Baik dalam pembangunan infrastruktur, penurunan tengkes (stunting), dan pengaktifan kembali dasawisma,” jelasnya.
Belum cukup itu saja, beberapa pengadaan lainnya yang menjadi usulan masyarakat seperti pengadaan closed circuit television (CCTV), Alat Pemadam Api Ringan (APAR), termasuk kegiatan gotong royong kembali membudaya di setiap lingkungan. Namun, pria yang akrab disapa AH itu menyadari, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tak melulu soal infrastruktur. Sebab, dalam Probebaya juga dianggarkan mengatasi kemiskinan yang selama ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Samarinda.
“Termasuk program doctor on call. Bantuan peralatan dan sarana pendidikan untuk mendukung pendidikan gratis selama 12 Tahun, penciptaan 10 ribu wirausaha baru, program Badan Usaha Milik RT (BUMRT) berbasis kelurahan, juga menjadi perhatian kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Tak sampai disitu saja, di masa AH memimpin bersama wakilnya, Rusmadi, cukup banyak meraih penghargaan yang sebelumnya tak pernah didapat Samarinda. Di antaranya Penghargaan Anugerah Tinarbuka, Pasar Rakyat ber-SNI, Penghargaan Kalpataru 2023, Swasti Saba Wiwerda 2023, dan Anugerah Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya.
“Itu membuktikan keberlanjutan visi Pemkot Samarinda dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya. Kami dan jajaran terus komitmen menuju peradaban baru yang lebih baik," pungkasnya. (dra)