Peringatan keras bagi pemilik kendaraan yang kerap parkir di depan BIGmall (BM), Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang. Sebanyak 26 motor hilang dalam kurun satu tahun.
SAMARINDA–Memanfaatkan lahan kosong di seberang BIGmall, motor-motor terjejer rapi. Laiknya tempat parkir yang dikelola. Mayoritas yang parkir adalah pekerja di mal terbesar di Kaltim tersebut.
Faktanya, lahan tersebut bukan tempat parkir. Namun, setiap hari sekitar 30–40 motor terparkir di kawasan tersebut. Kondisi itu bak memberikan sasaran empuk bagi pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Bahkan, sebagian ada yang tidak terkunci setang. “Itu kan hanya dimanfaatkan. Mungkin awalnya satu, satu, lama-lama jadi banyak yang parkir di situ. Dan rata-rata yang kehilangan adalah pekerja di BIGmall situ,” ungkap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli.
Perwira menengah Polri berpangkat melati tiga itu menyebut, penindakan terhadap parkir yang bukan pada tempatnya merupakan ranah Dinas Perhubungan (Dishub). “Ya kami imbau kepada masyarakat, sebaiknya parkir di tempat yang aman. Sudah ada beberapa kejadian lho, bukan sekali atua dua kali. Kami meminta Dishub untuk turun menindak,” imbuhnya. Pasalnya, selama ini ketika ada kehilangan, masyarakat tahunya “mengeluh” ke kepolisian. “Pertama memang tidak ada yang menjaga atau mengawasi, kemudian bukan lokasi parkir. Artinya ada mitigasi yang harus dilakukan. Masyarakat juga ketika sudah diingatkan harus aware juga,” sambung Ary.
Dari catatan Kaltim Post, dalam kurun satu tahun, pengungkapan beberapa kali terjadi di sana. Januari 2023, Korps Bhayangkara Samarinda mengamankan delapan orang yang diduga kuat sindikat curanmor. Dari tangan mereka, 12 roda dua jadi barang bukti. Kemudian Sabtu (20/1) lalu, Siswanto (36), dibekuk di kawasan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, beraksi seorang diri dia mampu menggasak 14 motor. “Nyatanya begitu, enggak ada mengincar motor khusus. Tapi kebanyakan jenis metik yang diambilnya,” tegas Ary. Artinya, sudah ada 26 motor yang hilang hanya dari satu kawasan saja. “Jelas itu jadi peringatan keras,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Didi Zulyani terkejut mendengar informasi ihwal aksi pencurian tersebut. “Waduh, itu (14) banyak sekali, wajar kalau polisi bilang tidak aman,” sebutnya. Dia menuturkan, belum ada koordinasi antara Dishub dan kepolisian Samarinda. “Sejauh ini sih belum ya, tapi nanti akan coba dikoordinasikan deh,” ujarnya. Menurutnya, menangani masalah tersebut memang harus benar-benar ditelaah lebih jauh.
"Karena di sana kan ada pertokoan, ada juga rumah makan. Tapi sepengetahuan saya, di sana (lahan kosong depan BIGmall) itu memang tidak ada juru parkir. Jadi dari sisi keamanan sudah pasti kurang,” jelasnya. Nah, menurut Didi, seharusnya manajemen atau pengelola BIGmall bisa melek. “Jangan-jangan banyak pekerja yang malas parkir di dalam mal itu karena kemahalan,” sambungnya.
Namun, ada beberapa hal lain juga yang menjadi parkir roda dua di depan mal tersebut menjamur. “Bisa jadi memang pekerja malas keluar uang parkir. Tapi tentu yang lebih paham adalah si pekerjanya itu sendiri,” bebernya. Hal itu, lanjut Didi, akan disampaikan ke manajemen BIGmall untuk dibahas bersama, termasuk dengan jajaran kepolisian.
Pada prinsipnya, tempat tersebut merupakan titik yang dikelola perorangan atau perusahaan. Namun, dia ingin tahu kawasan tersebut apakah milik pribadi atau sekadar ruang terbuka. “Nanti coba saya cari informasi juga. Kalau sampai jumlahnya segitu banyak (pencurian 14 motor), harusnya jadi perhatian serius juga,” tutupnya. (dra/k8)