“Kita rata-rata pengusaha sekarang pakai transportasi udara, jarang pakai kapal karena lebih cepat. Kalau tiket mahal, kita sebagai pelaku usaha berat untuk bersaing,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pengusaha lain yaitu Effendy Gunardi menyatakan, pemerintah harusnya menetapkan harga standar yang lebih jelas. Meski saat ini pemerintah sudah menetapkan harga tiket pesawat dengan ambang atas dan ambang bawah, namun pemerintah juga harus melihat langsung kondisi di lapangan.
“Mau dikasih naik berapa pun, kalau service baik dan fasilitas baik, itu mungkin masih cenderung baik di mata masyarakat. Sekarang kita pun ambang atas dan bawah tapi kita tidak punya standarisasi yang baik,” beber pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang IT dan Indsutri Kreatif, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Kaltara.
Melihat kondisi naikknya harga tiket pesawat, ia berharap pemerintah secepatnya bisa mengambil sikap. Apalagi kondisi tersebut dipastikan akan sangat berpengaruh terhadap sejumlah aktivitas masyarakat maupun pengusaha.
“Kalau memang maskapai ada kesulitan, paling tidak dia (maskapai) bisa kreatif, misalnya pembenahan fasilitas. Paling tidak menjadi magnet dan daya tarik masyarakat,” ungkapnya.
(*/one/*/zac/zar/jpg/nri)
