kutai-kartanegara

Unik Sekaligus Lucu, Desa di Kukar Ini Menggelar Lomba Melamun dalam Rangka Memperingati HUT RI

Minggu, 10 Agustus 2025 | 15:35 WIB
Lomba melamun di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, Kukar dalam rangka dirgahayu ke-80 Republik Indonesia (Istimewa)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Peringatan HUT Ke-80 Republik Indonesia (RI) di hulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terasa sangat hebat bin unik.

Jika peringatan HUT RI umumnya dimeriahkan dengan lomba tarik tambang, balap karung, makan kerupuk dan sebagainya, di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, warga setempat justru menggelar lomba melamun.

Baca Juga: Tujuh Santri Ponpes di Tenggarong Seberang Diduga Dicabuli Pengajarnya, Korban Diancam Hingga Depresi

Anda tidak salah baca, warga yang tergabung dari pemuda hingga lanjut usia (lansia) turut berpartisipasi dalam lomba melamun ini. Saling adu ketahanan menatap kekosongan selama waktu yang ditetapkan panitia.

Ternyata, lomba ini timbul secara spontan tanpa ada rencana di awal melaksanakan lomba.

Wakil Ketua Panitia HUT RI, Desa Muara Kaman Ulu, Deni Saputra, menyebut rangkaian lomba ini telah berlangsung sejak 3 Agustus 2025. Tanggal 10 Agustus ini merupakan hari terakhir pelaksanaan lomba yang berlangsung di Gelora Muso bin Salim, Lapangan Sepak Bola Desa Muara Kaman Ulu.

“Jadi lomba ini menantang peserta untuk duduk dengan ekspresi datar. Mereka enggak boleh merespons interaksi dari penonton. Ekspresi harus tetap, biarpun ada yang mencoba mengganggu,” ungkap Deni saat dihubungi awak media, Minggu (10/8/2025).

Baca Juga: Tipu Tetangga, Pria di Samarinda Gadai Surat Tanah Milik Orang Lain

Peserta sendiri ditantang untuk melamun selama satu jam, tanpa henti. Sebelumnya direncanakan peserta akan melamun selama tiga jam, namun Deni menyebut waktu dipangkas berdasarkan kesepakatan bersama. Tantangan sejati peserta adalah harus menahan gangguan dari orang lain.

“Jadi peserta harus menahan gangguan dari luar, kayak tatapan muka atau gestur lucu. Yang penting enggak nyentuh peserta saat ngelamun,” ucapnya.

Penilaian pun dilakukan oleh tiga juri melalui rekaman video. Dan pemenangnya ditentukan juara satu, dua dan tiga dengan total hadiah hingga jutaan rupiah.

Antusiasme warga setempat dalam mengikuti lomba ini sangat tinggi, sebagaimana syaratnya hanya minimal berumur 15 tahun dan warga setempat.

Deni menyebut pendaftar sempat mencapai 50 orang, namun panitia harus membatasi hanya 36 orang karena keterbatasan tempat.

Baca Juga: Pemkab Kukar Fasilitasi Mediasi Konflik Agraria di Long Beleh Modang, Tegaskan Tak Ada Kepemilikan Tanah di Kawasan IPPKH

Halaman:

Tags

Terkini