Pernahkah merasa memiliki beragam kepribadian dalam diri Anda? Dalam kondisi tersebut mungkin Anda sedang mengalami variabilitas kepribadian. Variabilitas kepribadian merupakan sifat berbeda yang dimiliki oleh suatu individu.
Dilansir dari Psychology Today, kepribadian dalam diri manusia mempengaruhi kehidupan dalam banyak cara. Kepribadian merupakan kombinasi antara sikap, sifat, pola, pikir, emosi, serta nilai-nilai yang dimiliki suatu individu.
Baca Juga: 10 Ciri Anda Seorang ESFJ, Tipe Kepribadian MBTI Paling Peka dan Care di Antara Lainnya
Pembahasan kepribadian biasanya hanya terfokus pada karakteristik kepribadian yang berbeda-beda pada setiap orang. Padahal terdapat satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk dipelajari yaitu kepribadian yang tidak stabil.
Kepribadian yang anda miliki tidaklah stabil seperti yang anda bayangkan atau pikirkan. Faktanya, kepribadian dalam diri seseorang sangat bervariasi. Keadaan ini dinamakan variabilitas kepribdadian.
Contoh sederhana dari variabilitas kepribadian saat Anda menunda-nunda pekerjaan padahal sebelumnya adalah orang yang bersemangat, pada saat berada di situasi ini Anda mungkin mengalami penurunan kesadaran untuk sementara.
Contoh lainnya adalah ketika Anda yang biasanya suka menghabiskan waktu di luar pada malam hari, namun tiba-tiba di malam itu Anda tidak tertarik melakukannya. Keduanya merupakan contoh bahwa terkadang kepribadian manusia bisa tidak stabil.
Konsep variabilitas kepribadian digambarkan sebagai kepribadian yang bervariasi seiring waktu dan situasi. Jadi periode dan sebuah keadaan bisa mempengaruhi bagaimana kepribadian suatu individu.
Di sisi lain, tidak semua orang mengalami kondisi ini di angka yang sama. Beberapa orang mengalami lebih banyak variabilitas kepribadian dibanding lainnya.
Cobalah untuk mengamati orang-orang di sekitarmu. Tidak semua orang bisa konsisten dengan berbagai situasi. Terkadang mereka menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Seperti bunglon yang berubah warna untuk menyamarkan dirinya.
Sementara itu, orang-orang yang jarang mengalami variabilitas kepribadian biasanya bertindak konsistem dalam berbagai situasi. Mereka tetap stabil dan sama.
Pada penilitihan terbaru Psychology Today dalam Journal of Applied Psychology yang meneliti tentang bagaimana variablilitas kepribadian berhubungan dengan kinerja karyawan. Pertanyaan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah variabilitas kepribadian bermanfaat atau tidak?
Hasil studi tersebut mengungkapkan bahwa karyawan memandang variabilitas kepribadian bermanfaat bagi kinerja mereka. Hal tersebut menggambarkan mereka memiliki kemampuan beradaptasi dalam perilaku kerja sehari-hari. Kondisi ini dapat membantu mereka dalam pekerjaan yang dijalani.