• Senin, 22 Desember 2025

10 Alasan Psikologi Mengapa Orang Cerdas Sulit Bahagia, Salah Satunya Cenderung Memperhatikan Kesalahan Orang Lain

Photo Author
- Kamis, 21 Maret 2024 | 07:30 WIB
Ilustrasi orang cerdas sulit bahagia Sumber foto: freepik/maryanaserdynska
Ilustrasi orang cerdas sulit bahagia Sumber foto: freepik/maryanaserdynska

 

Orang cerdas merupakan individu yang memiliki kemampuan kognitif yang tinggi, seringkali mampu memproses informasi dengan cepat dan menghadapi berbagai masalah secara kreatif. Meskipun sering kali dianggap memiliki keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi ironisnya, orang cerdas juga sering menghadapi tantangan dalam mencapai kebahagiaan.

Kecerdasan yang dimiliki oleh orang-orang cerdas dapat membuat mereka lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, dan kesulitan emosional lainnya. 

Baca Juga: Menguak 6 Kelebihan Pemilik Kepribadian INTJ, Si Manusia Rasional dan Selalu Ingin Tahu

Dilansir dari Psychology Today pada Selasa (19/3), terdapat 10 alasan psikologi mengapa orang cerdas sering kesulitan untuk bahagia.

 

1. Terlalu menetapkan harapan yang tinggi

Orang-orang yang sangat cerdas sering menetapkan harapan yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri karena mereka tahu bahwa mereka memiliki kemampuan yang besar.

Namun, seringkali mereka tidak bisa mencapai harapan tersebut. Akibatnya, mereka merasa kecewa atau bahkan depresi karena merasa bahwa pencapaian mereka tidak sejalan dengan harapan yang mereka tetapkan. Selain itu, mereka juga mungkin gagal memenuhi harapan yang orang lain miliki terhadap mereka, karena orang lain juga mengharapkan hal yang besar dari mereka.

Baca Juga: Tidak Mudah Dimanipulasi, Ini 10 Kebiasaan Sederhana Dilakukan Orang Cerdas, Salah Satunya Tidak Banyak Bicara

2. Memiliki masalah kecemasan

Orang-orang cerdas dengan IQ tinggi lebih cenderung mengalami masalah kecemasan. Mereka sering kali memikirkan hal-hal buruk yang terjadi pada mereka, terus menerus memutar kembali situasi-situasi tersebut untuk mencari tahu apa yang salah.

Mereka mungkin juga terlalu memperhatikan atau terobsesi dengan hal-hal yang mungkin dianggap sepele atau tidak penting oleh orang lain.

3. Tidak memiliki kebiasaan bertahan dalam kesulitan

Karena orang-orang dengan IQ tinggi dapat belajar dengan mudah sejak mereka masih muda, mereka mungkin terbiasa dengan kesuksesan tanpa harus banyak berusaha. Akibatnya, mereka mungkin tidak mengembangkan kebiasaan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan, yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Selain itu, mereka juga tidak belajar untuk memiliki disiplin diri yang diperlukan untuk mencapai kinerja terbaik mereka. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: jawapos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X