• Senin, 22 Desember 2025

Rasakan Sensasi Tarikan Masik Be’en Raksasa di Sungai Betenung Dekat Kampung Mamahak Besar

Photo Author
- Minggu, 23 Juni 2024 | 11:36 WIB
Ikan gurami besar yang berhasil didapat.
Ikan gurami besar yang berhasil didapat.

 


Cuaca cerah terpancar dari langit semenjak menyongsong di pagi hari, Daniel Tubong baru usai melaksanakan tugas pelayanan gereja bersiap dengan alat hiburannya di kala senggang, joran dan kawan-kawan. Tak lupa alat transportasi dia persiapkan, mesin ces bertenaga 10 pk dan perahunya dicek dengan seksama, tidak luput tangki diisi penuh dan beli BBM tambahan agar tidak kehabisan saat asyik telusur anak sungai Mahakam.

JODY KRISTIANTO, UJOH BILANG

Ayah dua anak itu lalu berangkat bersama rekannya, sesama pekerja kontrak di kantor pemerintahan. Sudah bertahun-tahun ia menggeluti hobi itu, sejak dari kecil malahan. Kini hingga besar pesisir dan aliran sungai Mahakam yang ia lalui begitu akrab menyapa. Hingga akhirnya memakan waktu kurang sejam, dua pemancing itu sampai di mulut Sungai Betenung dekat dengan Kampung Mamahak Besar

Keduanya langsung mempersiapkan alat tempur dari joran, reel hingga umpan atau lure special kali ini. Umumnya mereka menggunakan top water lure karena air di daerah ulu lebih bening dan ikan mudah melihat dan tertarik dengan gerakan permukaan air. Karena tidak mesin harus mati kala melakukan casting, keduanya bergantian untuk mendayung kearah hulu.

Tiap sudut yang prospek langsung dilempari umpan, terutama di bagian yang agak gelap di bawah vegetasi atau yang ada lompatan ikannya karena siapa tahu ada ikan predator yang menunggu di dalamnya. Sembari menarik lure dengan hentakan sedikit menyamping menirukan gerakan ikan hidup di permukaan, badan juga harus mengimbangi karena perahu kecil. Butuh keahlian lebih memang dibanding mancing dari pinggir sungai.

Hingga akhirnya HAP! Strike! Seekor ikan besar menyambar umpan tak tauh dari tempat mulainya mendayung. Kali ini si Daniel berada pada posisi mendayung dan temannya yang meng-handle joran. Berulang kali Daniel pun berteriak seakan memberikan semangat kepada karibnya, yang sebetulnya malah menambah rasa panik. “Besar ini.... besar ini...., jangan sampai lepas,” kata Daniel dari belakang perahu.

Hingga sisa semeter lebih posisi ikan dari ujung joran, keduanya memutuskan untuk menepi. Memastikan Ikan landing dengan selamat dan tidak terlepas dengan percuma. Ikan tersebut merupakan tangkapan besar hari itu. “Ayok bawa pinggir nil,” ujar temannya.

Warna air yang bening dengan tone agak kemerahan seperti bekas getah tanaman, mulai menunjukkan wujud ikan besar tersebut. Keduanya tersenyum lebar. Warnanya merah kental dibanding airnya, tonjolan kepalanya begitu unik dan badannya begitu indah dan berdaging. Terutama siripnya lebar, tak ayal perlawanan ikan lumayan berapi-api saat terkena tadi. Itu adalah Masik Be’en.

Masik Be’en merupakan pemberikan nama dari Suku Dayak Bahau Busang kepada Ikan Gurame Merah, Masik artinya ikan, dan Be’en adalah Gurame Merahnya. Gurame Merah Raksasa merupakan salah satu dari berbagai ikan endemik Pulau Kalimantan namun kurang terkenal dibanding ikan masher atau orang lokal sebut Tebelaq, terkenalnya ikan sultan karena mahal harganya.

Ikan Gurami Merah Raksasa atau Giant Red Gourami memiliki nama latin Osphronemus septemfasciatus tak kalah menarik, akhir-akhir ini fly fishing mulai melirik ikan yang terkenal dengan nama Red Kaloi itu.

Masih sedikit informasi yang dihimpung dari internet, hanya dari ensiklopedia menerangkan spesies ikan gurami raksasa itu, merupakan jenis ikan air tawar Asia Tenggara dari famili Osphronemidae. Spesies ini endemik di pulau Borneo, ditemukan di negara bagian Malaysia Sarawak, Brunei, dan provinsi-provinsi Indonesia seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Ikan ini hidup di sungai-sungai besar yang mengalir lambat, lebih memilih saluran utama sungai. Meskipun masa muda ikan saat kecil juga ditemukan di anak sungai besar dekat sungai utama. Spesimen terbesar yang pernah tercatat dari O septemfasciatus, yang mungkin juga merupakan gurami raksasa terbesar, tertangkap di Sarawak dengan panjang standar 72,4 cm, panjang total 87,2 cm, dan berat 20,5 kg.

Seperti ikan yang ditangkap kedua orang lokal itu beratnya mencapai empat kilo, ditangkap juga tidak jauh dari sungai besar, Sungai Mahakam. Dirinya mengaku ikan yang mereka tangkap belum mencapai ukuran besar maksimal. Dalam ingatannya ikan tersebut bisa mencapai 3 kali lipatnya. “Itu masih kecil bang kalo beruntung kita bisa dapat yang lebih besar lagi,” ucapnya sambil tertawa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X