• Senin, 22 Desember 2025

Begini Cara Menghadapi Pasangan yang Silent Treatment

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 20 Januari 2025 | 16:00 WIB
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan

Hubungan yang Anda jalani dengan pasangan atau orang lain seperti rekan kerja umumnya tidak lepas dari adanya konflik. Untuk menyelesaikan konflik, diperlukan komunikasi yang jelas di antara keduanya.

Namun, bila orang tersebut enggan berbicara, mendiamkan, atau mengabaikan Anda saat ada konflik, kondisi ini bisa disebut sebagai silent treatment. Lantas, bagaimana cara menghadapi kondisi tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Mere Exposure Effect, Jadi Cinta Karena Terbiasa

Melansir dari Medical News Today, ada beberapa penyebab seseorang melakukan silent treatment. Penyebab pertama karena seseorang sedang menghindar dari masalah. Hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut tidak tahu bagaimana cara menghadapi sebuah masalah. Silent treatment juga merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang saat sedang marah.

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, silent treatment dapat terjadi karena seseorang tidak tahu bagaimana cara mengomunikasikan masalahnya. Namun, orang tersebut ingin lawannya tahu kalau ia sedang kesal.

Silent treatment juga merupakan sebuah bentuk hukuman agar orang lain tahu dan memikirkan perasaannya. Pada kasus ini, silent treatment bisa termasuk dalam pelecehan emosional.

Cara Menghadapi Silent Treatment

Menghadapi silent treatment tidak mudah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Berikut cara yang bisa Anda lakukan:

1. Coba Jelaskan Situasi yang Terjadi

Untuk menghadapi situasi ini, Anda bisa menjelaskan kondisi yang terjadi kepada orang yang melakukan silent treatment. Anda bisa mengatakan,“Saya tahu kalau kamu tidak akan menanggapi saya. Tapi untuk menyelesaikan konflik, kita harus komunikasi dan berbicara dengan baik”.

Pernyataan atau kalimat tersebut bisa membuat ia sadar bila sedang mendiamkan seseorang dan tidak membantu mengatasi konflik sama sekali.

2. Gunakan Kata “Saya”

Penggunaan kata “saya” saat berkomunikasi dengan orang lain dapat menekankan fokus terhadap apa yang Anda rasakan atau percaya. Anda bisa menyatakan kalimat persuasif dan menjelaskan perasaan dengan mengatakan, “Saya sedih saat Anda tidak mau berbicara dan saya ingin tau bagaimana cara menyelesaikan kondisi atau konflik ini.”

3. Memvalidasi Perasaan Orang Tersebut

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X