Seperti sejarahnya sebagai "pendamping", guling memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang saat tidur. Tindakan memeluk sesuatu secara psikologis dapat meniru kehadiran atau sentuhan, yang membantu banyak orang tidur lebih nyenyak.
4. Nilai Budaya
Di Indonesia, guling sudah menjadi perlengkapan tidur yang sama wajibnya dengan bantal. Hampir setiap kamar tidur, dari rumah tangga sederhana hingga hotel mewah, pasti menyediakan guling. Hal ini mencerminkan bahwa guling bukan lagi sekadar barang impor, melainkan sebuah norma budaya yang terwariskan.
Singkatnya, guling berevolusi dari alat bantu tidur untuk orang asing di iklim tropis menjadi sebuah kebutuhan domestik, menggabungkan kenyamanan fisik, dukungan postur, dan rasa aman dalam satu perabot tidur sederhana. (*)