• Senin, 22 Desember 2025

Prospek yang Menunggu Para Peminat Bidang Kecerdasan Buatan, Tertarik Mendaftar setelah Membaca Homo Deus

Photo Author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 10:29 WIB
MUTAKHIR: Dosen pengajar teknik dan kecerdasan buatan Muhammad Aldo Setiawan (kanan) bersama tiga mahasiswa, Andi Faiz (kiri), Holina Natalia (tengah), dan Ikhsan Nurkotib, di gedung Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Kampus C Unair, Surabaya, kemarin (4/7). (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)
MUTAKHIR: Dosen pengajar teknik dan kecerdasan buatan Muhammad Aldo Setiawan (kanan) bersama tiga mahasiswa, Andi Faiz (kiri), Holina Natalia (tengah), dan Ikhsan Nurkotib, di gedung Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Kampus C Unair, Surabaya, kemarin (4/7). (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)

”Di medis, kami juga sempat nyumbang robot ARTA (Airlangga Robotic Triage Assistant) yang membantu menganalisis pasien Covid-19. Sekarang juga ada robot bartender yang bisa meracik kopi. Semua itu ada AI-nya,” ungkapnya.

Meski keberadaan AI sangat memudahkan pekerjaan, bukan berarti peran manusia tergantikan seutuhnya. Fungsi AI hanya meringankan beban kerja. Yang mengoperasikan tetap manusia. ”Memang kita mengurangi, tapi tidak seluruhnya. Robot tetap membutuhkan manusia,” lanjutnya.

Purbandini menyebut mesin atau robot dengan AI tidaklah sama. Robot tanpa AI hanya akan bekerja otomatis jika ada instruksi sehingga sangat terbatas. ”Kalau robotika konotasinya otomatis, tapi tidak otonomus. Istilahnya, otonomus ini levelnya lebih tinggi. Supaya otonomus, dibantu kecerdasan buatan sebagai otak atau penggeraknya,” imbuh dosen yang juga mengajar di jurusan sistem informasi itu.

Wujud AI tidak melulu berupa robot. Bisa berbentuk software, perangkat, bahkan tidak berwujud. Beberapa teknologi AI yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, antara lain, mesin pencarian, aplikasi ojek dan belanja online, pendeteksi wajah pada ponsel, chatbots, hingga pembayaran elektronik. Namun, implementasinya dalam robotika belum masif. Untuk itulah, perlu ada jurusan yang mempelajari robotika dan kecerdasan buatan. ”Prospek jurusan ini pada 2035, masyarakat sudah mengenal robotika dan kecerdasan buatan. Jadi, sudah diimplementasikan dalam kehidupan,” tegasnya.

Meski terhitung baru, jurusan teknik robotika dan kecerdasan buatan terus berbenah. Baik dari segi pengajar, akreditasi, maupun fasilitas. ”Kami sejak berdiri sudah harus online ya selama 1,5 tahun. Pembelajaran hanya lewat media e-learning dan Zoom. Ini akhirnya mulai hybrid,” ujar Purbandini.

Pembelajaran daring tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk aktif berkompetisi. Hasilnya, di antaranya berhasil menyabet juara III tingkat nasional di Kontes Robot Indonesia (KRI) untuk kategori robot tematik.

Untuk mewadahi ketertarikan para mahasiswa terhadap robotika dan AI, dibentuk Komunitas Robotika Universitas Airlangga (Kombo UA). Anggota Kombo UA mencapai 200 mahasiswa. Beberapa di antaranya berasal dari luar fakultas teknologi maju dan multidisiplin. Kegiatan yang dilakukan mencakup pelatihan, riset, sharing, hingga mengikuti kompetisi.

”Dari SMP saya sering ikutan lomba robotika, saat SMA juga. Saat ingin lanjut ke jurusan robotika dan kecerdasan buatan, ternyata Unair buka,” ujar Andi Faiz Naufal Zain, mahasiswa teknik robotika dan kecerdasan buatan lainnya yang juga anggota Kombo UA.

Untuk lebih mengenalkan robotika dan AI, Holina, Ikhsan, Faiz, dan sejumlah rekan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan itu menggandeng pelajar SMP Yayasan Institut Indonesia (YYI), Surabaya. Mereka menghibahkan 10 unit robot AIRO-LINE. Produk tersebut merupakan karya mahasiswa robotika dan kecerdasan buatan dan telah memiliki HAKI (hak atas kekayaan intelektual).

”Kegiatan ini sebagai sarana edukasi karena banyak di luar sana yang belum paham robotika,” tambah Faiz.

Kalau semakin banyak yang tahu apa itu AI dan prospeknya ke depan, kelak kalau ada calon mahasiswa yang berminat mempelajarinya di bangku kuliah, tak perlu susah payah lagi menjelaskan ke orang tua. (*/c19/ttg)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X