PROKAL.CO, Di tengah pesatnya perkembangan layanan digital, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan siber yang kian marak, khususnya yang menggunakan tautan palsu atau phishing.
Modus ini biasanya disebarkan melalui pesan singkat, email, hingga media sosial dengan tampilan yang menyerupai komunikasi resmi perbankan.
Baca Juga: BRI Luncurkan BRImo SIP Padel League 2025: Turnamen Komunitas Seru untuk Gaya Hidup Sehat
Tautan tersebut akan mengarahkan korban ke situs tiruan yang tampak identik dengan laman BRI. Di sana, pelaku meminta informasi pribadi seperti user ID, PIN, kode OTP, kata sandi, hingga data kartu.
Jika informasi tersebut diberikan, akun nasabah bisa diakses secara ilegal dan digunakan untuk melakukan transaksi tanpa izin.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa aspek keamanan digital merupakan prioritas utama dalam setiap inovasi layanan BRI.
“Keamanan dan kenyamanan digital merupakan satu kesatuan penting dalam menjaga kepercayaan nasabah. Kami terus memperkuat perlindungan dengan peningkatan teknologi, pembaruan infrastruktur, dan penerapan standar keamanan berlapis,” ujarnya.
Untuk meningkatkan perlindungan diri saat bertransaksi, BRI mengimbau nasabah memanfaatkan berbagai fitur keamanan yang telah tersedia.
Fitur tersebut meliputi autentikasi biometrik, verifikasi dua langkah, update aplikasi secara berkala, serta aktivasi notifikasi transaksi.
Langkah-langkah ini merupakan bentuk pengendalian mandiri yang penting di tengah risiko serangan digital yang terus berkembang.
Hendy juga menekankan bahwa menjaga keamanan transaksi digital membutuhkan kolaborasi antara bank dan nasabah.
“Peran aktif nasabah dalam mengenali dan menghindari potensi ancaman menjadi kunci dalam menciptakan sistem digital yang aman dan terpercaya,” katanya.