TANJUNG REDEB – Guna mempermudah nelayan di wilayah pesisir menjual hasil tangkapannya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau merencanakan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tanjung Batu.
Dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Permukiman Penataan Bangunan dan Jasa Kontruksi DPUPR Berau, Jimmy Alwi Siregar, proses pembangunan TPI segera dilaksanakan. “Memang sudah sejak beberapa tahun lalu dicanangkan, tetapi di tahun ini baru bisa terealisasi,” ujarnya kepada awak media kemarin (29/1).
Saat ini sudah masuk tahap sinkronisasi dengan pihak dari Dinas Perikanan Berau. Hal tersebut dilakukan karena Dinas Perikanan sebelumnya sudah pernah membuat perencanaan pembangunan TPI. “Jadi nanti dari DPUPR yang membangun kontruksinya,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah melakukan survei bersama tim teknis maupun Dinas Perikanan Berau ke lokasi rencana pembangunan TPI. Guna penetapan batas lahan pembangunan TPI, kebutuhan ruangan, hingga fasilitas. Juga akan dilakukan review perencanaan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Saat melakukan survei ke lapangan, pembangunan TPI membutuhkan lahan seluas 4 hektare (Ha). Adapun anggaran yang digunakan untuk review perencanaan dan pembangunan fisiknya mencapai Rp 14,7 miliar. “Semoga tidak ada halangan,” harapnya.
Di wawancara terpisah, Kepala Dinas Perikanan Berau Dahniar Ratnawati menjelaskan, pembangunan TPI di Tanjung Batu sudah diajukan pihaknya sejak tahun lalu.
Dirinya mengatakan, pembangunan TPI dilakukan untuk memudahkan nelayan di wilayah pesisir untuk menjual hasil tangkapannya. Jadi tak perlu lagi jauh-jauh menjualnya ke pengepul. Adanya TPI juga bisa menjadi pusat oleh-oleh ikan segar di pesisir. Diketahui, selama ini wisatawan lokal kerap mencari ikan segar di rumah-rumah warga. “Supaya masyarakat punya akses untuk menjual dan konsumen juga mudah mencari ikan segar di TPI,” ucapnya.
Dahniar berharap, pembangunan TPI bisa dilakukan secepatnya. Karena, selain mempermudah nelayan, adanya TPI juga bisa mempermudah pendataan perikanan serta mengontrol keluar-masuknya ikan. “Tujuan akhirnya pendapatan masyarakat nelayan bisa meningkat,” tutupnya. (aky/udi)