TIDENG PALE – Akibat kurangnya pelayanan PLN di Kecamatan Tana Lia, yang kerap mengalami biarpet, membuat Bupati KTT Ibrahim Ali geram.
Bupati menerima adanya laporan masyarakat, terjadinya polemik biarpet listrik di Tana Lia yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Pemerintah daerah meminta PLN untuk serius menyikapi persoalan ini, agar tidak terjadi berlarut-larut.
“Saya peringatkan, PLN harus memberikan perhatian khusus untuk di Kecamatan Tana Lia. Saya sudah berulang kali menelepon Kepala PLN UP3 Kaltara, untuk menindaklanjuti ini,” tegas Bupati.
Beruntung, kata Bupati, masyarakat masih bersikap sabar. Menyikapi biarpet listrik yang masih terjadi berbulan-bulan, tanpa ada tindaklanjut. “Alhamdulillah, masyarakat dari Tana Lia ini bijak. Mau sabar, kalau di tempat lain sudah kena demo PLN itu,” kesalnya.
Pemerintah daerah meminta PLN agar secepatnya ditindaklanjut, jika ada persoalan carikan solusinya. Agar tidak dibiarkan kondisi listrik padam tanpa berikan solusi. Terjadi pemadaman listrik tentu berdampak terhadap perabot elektronik masyarakat.
“Saya akan bersurat langsung ke pimpinan PLN, lewat UP3 dengan tembusan PLN pusat. Kami minta tindaklanjut, apa permasalahannya, karena sebelumnya PLN aman saja,” ungkapnya.
Menurut Bupati, hadirnya PLN di Kecataman Tana Lia sangat dibutuhkan warga. Sehingga ketika pelayanan kurang maksimal, tentu berimbas dan terganggu pada aktivitas masyarakat.
Sebelumnya, kendala yang dialami PLN sehingga biarpet ini. Dikarenakan terhentinya suplai gas kepada perusahan Taneko. Harusnya PLN bisa menuntaskan ini.
Persoalan listrik ini pun mendapat tanggapan Sekretaris Kecamatan Tana Lia Satria. Pemerintah Kecamatan Tana Lia mengharapkan segera dituntaskan. “Memang ini masalah lama, sekitar tiga bulan lalu. Listrik di sini (Tana Lia) hanya nyala 12 jam, kadang 18 jam. Setelah sebelumnya 24 jam,” ungkap Satria, Rabu (10/11).
Dikatakannya, keluhan dan suara hati masyarakat sering disuarakan melalui media sosial. “Kita juga tak tahu persis model kerusakannya apa. Informasinya salah satu mesin Taneko itu yang rusak, sehingga nyala listrik ke tiap rumah warga belum sampai 24 jam,” tuturnya.
Terpisah, Kepala PLN Unit Pelayan Pelanggan (UP3) Kaltara Suparje Wardiyono mengakui, penyebab pemadaman listrik di ULD Tanah Merah dikarenakan PLTMG Taneko di Tanjung Keramat terjadi gangguan. Sehingga, pasokan dari PLTD Tanah Lia murni dari PLN. Ditambah dengan mesin PLN yang sedang mengalami gangguan.
“Tiga hari ini kita lakukan perbaikan mesin dan trafo power PLN. Penyebab lainnya terjadi defisit daya listrik,” ujarnya.
Oleh karena itu, dilakukan pengaturan beban secara bergilir. Ini merupakan cara yang dilakukan dalam perbaikan mesin dan trafo power. “Saat ini tahap proses pengiriman trafo power dari Sekatak ke Tana Lia,” tuturnya. (*/mts/uno)