Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan akan terus mendorong peningkatan produksi pertanian organik di Kecamatan Krayan. Salah satunya dengan pemberian pupuk organik cair dan bibit kepada petani di Krayan.
Itu dipastikan Kepala Bidang Infrastruktur Pangan, Sarana dan Prasarana Pertanian pada DKPP Nunukan, Sambiyo. Menurutnya, Krayan memiliki kekhasan tersendiri, karena selalu menggunakan pupuk organik.
“Ya, mereka menggunakan kotoran kerbau. Kerbau biasanya dibiarkan oleh petani di sawah memakan sisa batang padi, hingga saat masa tanam kembali,” ujarnya (6/2).
Baca Juga: Usai Rehabilitasi, Dua ODGJ Dipulangkan, Keluarga Diminta Mengawasi
Meski begitu, pihaknya memastikan juga akan mendukung produktivitas petani, dengan menyalurkan bibit dan pupuk bagi para petani. Itu diklaim akan membantu meringankan biaya produksi petani dan mendorong semangat para petani.
Dalam sektor perkebunan, tujuannya sama, untuk mendorong produktivitasnya, dengan begitu, dapat menghasilkan produk pangan yang sehat dan tentu aman dikonsumsi dan bernilai ekonomis tinggi, ramah lingkungan, serta dapat mengurangi biaya produksi dari pembelian pupuk dan pestisida kimia.
“Termasuk kopi dan buah Nanas memang, mudah mudahan kedepan kita bisa labelkan kopi organik, sehingga harga jualnya lebih baik, dan bisa membackup di sektor pagi,” harap Sambiyo.
Nunukan sendiri punya dua wilayah yang eksis dalam budidaya padi, Pertama di Pulau Sebatik, kemudian termasuk Krayan sendiri. Di Pulau Sebatik, ada 690 hektar yang masih aktif dan menuai panen 2 kali setahun, dengan angka produksi 6.700 ton per tahun.