BALIKPAPAN - Setelah beberapa bulan disosialisasikan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Program Data Desa dan Kelurahan Presisi yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, sebagai pilot projek pertama di Kaltim, kini memasuki tahap evaluasi, monitoring, dan pra-laporan oleh tim IPB University. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Mahakam IV Hotel Royal Suite Balikpapan pada Senin (29/1).
Dalam rangka pra-laporan terkait pelaksanaan Program Data Presisi yang merupakan langkah pertama di Kaltim, Makmur Marbun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemprov Kaltim yang telah memilih Kabupaten PPU sebagai pilot projek pertama dalam program ini.
“Meskipun kita masih dalam tahap pra-pelaporan oleh tim IPB University, namun kita sudah mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltim yang telah menjadikan Kabupaten PPU sebagai pilot projek pertama dalam program data presisi. Hal ini memungkinkan semua perangkat daerah dapat menggunakan data yang sama dalam pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Pemkab PPU,” ujar Makmur.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa data presisi ini akan menjadi panduan bagi Pemkab PPU dan seluruh SKPD terkait untuk program-program yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. Data ini juga akan membantu dalam mengevaluasi apa yang telah terlaksana dan apa yang masih perlu dikerjakan, sehingga dapat menjadi peta jalan yang jelas berdasarkan kondisi aktual masyarakat yang terintegrasi dalam satu data presisi di Kabupaten PPU.
"Dengan data yang presisi, kami dapat merencanakan pembangunan dengan lebih baik, mengidentifikasi potensi yang dapat dikembangkan, dan menggunakan mekanisme perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat. Khususnya di tingkat desa dan kelurahan, ini akan mempermudah identifikasi berbagai masalah di masyarakat, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial, penggunaan dana desa, penurunan stunting, pengembangan sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, dan semua program lain yang mengacu pada satu data presisi,” tambahnya.
Makmur juga menegaskan bahwa terkadang semangat untuk membangun tidak selalu sesuai dengan perencanaan dan kebutuhan masyarakat, sehingga kadang-kadang ada program yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Dengan adanya data presisi, hal ini bisa diminimalisir sehingga pembangunan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
“Makanya ada beberapa program yang tidak berjalan lancar karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Inilah fungsi dari satu data presisi ini, kami dapat melihat hal terpenting dalam pembangunan yang sesuai dengan potensi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat, terutama sekarang PPU sudah menjadi daerah yang berkembang seiring dengan pembangunan dan transformasi Ibu Kota Negara Nusantara,” tegasnya.
Dia juga meminta dan menghimbau kepada seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten PPU dan pihak terkait untuk bersama-sama mengadopsi program pembangunan daerah berbasis data akurat presisi. Hal ini akan memastikan bahwa pembangunan di Kabupaten PPU tidak akan tertinggal jauh seiring dengan pembangunan dan transformasi Ibu Kota Negara Nusantara saat ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Kaltim Akmal Malik, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University Sofyan Sjaf, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov Kaltim HM Syirajudin, Kadis PMPD Anwar Sanusi, Kadis Kominfo M Faisal, Kepala BKKBN Sunarto, para camat, serta lurah/kades Kabupaten PPU. (ms/pro/adv)