• Senin, 22 Desember 2025

Dipercaya Jadi Pilot Project SLP, SMP 5 Penajam Bagikan Makanan Bergizi untuk Masyarakat 

Photo Author
- Jumat, 16 Februari 2024 | 15:00 WIB
PERDANA : Linda Romauli Siregar mengibarkan bendera start untuk siswa – siswi SMP 5 Penajam dalam membagikan makanan bergizi dalam pembukaan perdana SLP, Kamis (15/2) kemarin.
PERDANA : Linda Romauli Siregar mengibarkan bendera start untuk siswa – siswi SMP 5 Penajam dalam membagikan makanan bergizi dalam pembukaan perdana SLP, Kamis (15/2) kemarin.

 

 

PENAJAM- Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Penajam Desa Giri Mukti didapuk menjadi pembuka perdana Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Melalui progam bakti sosial (baksos) Peduli dan Berbagi Makanan Bergizi Tinggi untuk Masyarakat, kegiatan tersebut melibatkan seluruh siswa dan pihak orang tua untuk mengolah makanan bergizi kemudian dibagikan ke warga sekitar sekolah yang membutuhkan.

Hadir dalam kegiatan itu, Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP – PKK) Linda Romauli Siregar menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu program untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur pancasila.

“Dari kegiatan ini akan muncul sifat nilai gotong royong bersama semua elemen pendidikan. Baik guru, siswa dan juga orang tua siswa,” katanya usai kegiatan, Kamis (15/2) kemarin.

Menurutnya, dalam pengimplementasian pertama SLP di SMP 5 Penajam, tampak terlihat jelas semua pihak dapat bekerja sama dan berkolaborasi menyukseskan kegiatan tersebut.

“Kami juga tidak memaksakan semua sekolah yang telah bersepakat untuk melakukan hal yang sama. Semua sekolah dipersilahkan untuk melakukan sesuai dengan kemampuan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 5 Penajam Yaleswati menambahkan, sebelum melakukan kegiatan dan berbagi makanan bergizi. Para siswa sudah melakukan pendataan terhadap warga sekitar lingkungan.

“Perwakilan orang tua siswa diajak terlibat untuk membantu siswa dalam mengolah makanan bergizi. Dengan tujuan untuk memandirikan siswa – siswi untuk mau terlibat,” jelasnya.

Setelah makanan tersebut selesai, kemudian dikemas dan dibagikan kepada warga yang sebelumnya telah di data. Tiap – tiap siswa membawa 5 – 10 pak makanan tersebut untuk dibagikan.

“Para siswa yang tidak memperoleh, juga diperbolehkan untuk membagikannya ke panti asuhan maupun di jalanan,” pungkasnya. (ind)

 

AHMAD MAKI

[email protected]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X