Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson bersama Pj Ketua TP-TPKK Kalbar Windy Prihastari mengunjungi rumah salah satu keluarga dengan kemiskinan ekstrim di Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Minggu (3/3) sore. Adapun rumah yang dikunjungi milik seorang janda bernama Syarifah Nuraini berusia 68 tahun.
Baca Juga: Di Kalbar, Beras Jadi Komoditas Penyumbang Inflasi di Februari 2024
Menurutnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan membantu Syarifah Nuraini agar bisa terbebas dari status kemiskinan ekstrim. Salah satunya dengan bantuan bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) lewat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kalbar. Juga sambungan listrik, yang dikoordinasikan dengan pihak PLN. Termasuk kebutuhan dasar lainnya, seperti air bersih lewat PDAM.
Dari data yang ada, Harisson menjelaskan, di Kalbar saat ini ada 353.350 jiwa penduduk miskin, atau sebesar 6,71 persen. Sementara yang termasuk miskin ekstrim ada sebanyak 34.982 jiwa, atau sebesar 0,99 persen dari penduduk miskin Kalbar. Untuk pengentasan kemiskinan ekstrim sendiri ditargetkan bisa nol persen di tahun 2024 ini.
"Jadi programnya itu mengurangi beban pengeluaran, termasuk bansos dan peningkatan pendapatan dengan meningkatkan lapangan kerja, memberikan modal usaha, memberikan bimbingan untuk menumbuhkembangkan UMKM lewat modal kerja, dan memberikan bimbingan peningkatan kualitas produk, lalu membantu pemasaran," paparnya.
Termasuk juga dengan dengan memperbanyak program padat karya yang bisa melibatkan masyarakat lebih luas. "Bank Kalbar itu harusnya banyak memberikan modal, lalu memberikan pembimbingan produk, dan membantu memasarkan," tambahnya.
Termasuk pula adanya jaminan kesehatan. Harisson mengatakan harus diberikan, agar ketika ada masyarakat yang sakit, bisa langsung ditangani. "Bupati, wali kota harus mengetahui by name by address penduduk mereka yang miskin ekstrim, agar bisa ditangani dengan program-program tersebut," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Harisson sempat mendengarkan langsung laporan Kepala Bappeda Sanggau terkait program pengentasan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sangggau. Seperti diketahui kemiskinan esktrim merupakan salah satu fokus pemerintah pusat, dan menjadi atensi langsung Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh Pj kepala daerah se-Indonesia.(bar)