• Minggu, 21 Desember 2025

Realisasikan Peningkatan Layanan Kesehatan di Kelay, Diskes Berau Susun Studi Kelayakan

Photo Author
Faroq Zamzami
- Jumat, 15 Maret 2024 | 07:05 WIB
Lamlay Sari
Lamlay Sari

TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, Lamlay Sari, mengatakan meski belum memiliki layanan rawat inap 24 jam, namun sudah terdapat layanan unit gawat darurat (UGD) 24 jam di Puskesmas Kelay.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau pun akan berusaha memenuhi segala usulan yang ada. “Semoga kami punya kesempatan untuk merealisasikannya,” ujarnya, Rabu (13/3).

Dalam rangka mewujudkannya, pihaknya perlu melakukan beberapa penyesuaian terhadap perencanaan, pemerataan sumber daya, sarana dan prasarana, serta ketentuan yang akan diberlakukan nantinya. “Tentu akan ada beberapa penyesuaian dalam beberapa hal nanti,” ucapnya.

Misalnya permintaan pembangunan Puskesmas Pembantu di Kampung Merapun. Hal ini akan tetap diinventarisasi, namun nantinya Dinas Kesehatan memerlukan studi kelayakan sebelum menentukan apakah benar memerlukan pembangunan pustu yang representatif.

“Semua usulan yang sifatnya pembentukan pustu atau pengembangan ke arah Puskesmas Induk tetap kami inventarisasi dan perlu dibuatkan studi kelayakannya dulu,” terangnya.

Dirinya berpendapat, penanganan pelayanan kesehatansenantiasa dilakukan dengan berbagai cara untuk menyukseskannya. Namun, berbagai macam cara itu harus selaras dengan kondisi wilayah masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, Camat Kelay, Toris, mengusulkan dibukanya layanan rawat inap 24 jam bagi masyarakat di tiga Puskesmas yang ada di Kelay. Hal ini diperlukan lantaran jumlah pasien semakin banyak.

Selain pembukaan layanan 24 jam, di Puskesmas Merapun juga disebutnya memerlukan perbaikan bangunan yang sesuai dengan ketentuan kementerian. Selain itu, diharapkan terbangunnya Puskesmas Pembantu (Pustu) di  RT 4 yang lokasinya dekat dengan perbatasan Berau-Kutim.

“Mereka kalau sakit banyak yang langsung ke Kecamatan Kongbeng di Kutai Timur, karena aksesnya lebih mudah dari pada masuk Puskesmas Merapun,” terangnya.

Sehingga, dengan dibangunnya pustu dan meletakkan tenagakesehatan, masyarakat tak perlu berobat ke Kutai Timur lagi. “Kalau ada mereka tidak harus lagi ke Kongbeng hanya untukberobat,” ujarnya.

Terakhir kata Toris, penambahan rumah staf diperlukan untuk Puskesmas Long Boi. Sejak 2023, terdapat penempatan CPNS dan PPPK sebanyak tujuh orang yang terpaksa tinggal di dalam satu rumah.

“Fasilitas yang memadai akan memaksimalkan tugas dan pekerjaan anggota di lapangan,” jelasnya. (*/sen/adv/far)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X