• Senin, 22 Desember 2025

Tekan Kemiskinan Lebih Efektif, Pemkab Kukar Siapkan Aplikasi Data Desa/Kelurahan Presisi

Photo Author
- Sabtu, 16 Maret 2024 | 16:47 WIB
Rombongan Pemkab Kukar saat mengunjungi Institut Pertanian Bogor (Istimewa)
Rombongan Pemkab Kukar saat mengunjungi Institut Pertanian Bogor (Istimewa)

 

TENGGARONG – Agar penanganan kemiskinan lebih efektif. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dengan menekan MoU untuk aplikasi Data Desa/Kelurahan Presisi. Yang akan membantu merumuskan kebijakan pembangunan terhadap penanganan kemiskinan, stunting dengan data yang akurat.

Rombongan Pemkab Kukar ini dipimpin oleh Sekda Kukar Sunggono, bersama Bappeda, DPMD hingga Diskominfo Kukar. Sunggono mengatakan, selama ini kevalidan data seringkali menjadi permasalahan dalam penanganan kemiskinan. Dan dengan aplikasi ini, ia yakin dapat memberikan gambaran secara detail dan faktual terhadap kondisi maupaun permasalahan yang dihadapi di lapangan.

“Jadi data yang ada selama ini masih bersifat makro. Dulu masih menggunakan data By Name By Address dan tentu berpotensi tidak akurat sehingga kerap menimbulkan perdebatan dan polemik,” ungkap Sunggono, Jumat (15/3).

Sunggono menjelaskan, dengan aplikasi data presisi desa/kelurahan, nantinya akan terlihat secara detail. Mulai dari variabel hingga indikator yang menjadi dasar Pemkab Kukar dalam merencanakan kebijakan-kebijakan terhadap penanganan kemiskinan.

“Misal data di IKS data 60 ribu jadi 34 ribu, terus kita sampaikan ke Kementerian Sosial itu tidak diakui. Maka dengan aplikasi data desa kelurahan presisi ini Insya Allah data yang sesuai akan diakui, dan data ini akan berlaku se-Indonesia,” jelasnya.

Untuk itu, dengan aplikasi ini, Sunggono menghimbau kepada seluruh OPD agar melakukan sinkronisasi data tentang desa dan kelurahan. Sebab kevalidan data ini sangat berpengaruh bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan penanganan kemiskinan. Dan ia harap kedepan tidak ada lagi perbedaan-perbedaan data di desa dan kelurahan.

“Karena ketika data kemiskinan itu kita dapatkan datanya. Kita akan tau cara mengintervensinya. Apakah memang di desa itu menjadi penyebab besarnya angka kemiskinan dimasing-masing wilayah, sebab melalui data presisi akan tergambar bagaiman IPM dan IBM dari data data itu,” tandas Sunggono. (adv/moe)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X