TENGGARONG – Tingginya potensi pertanian di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki hambatan utama, yakni perairan. Di tahun 2024 ini, desa tersebut mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dan Kodim 0906 Kukar. Yakni sumur bor bertenaga surya, yang membantu produktivitas petani kala kekurangan air.
Diungkapkan Kepala Desa (Kades) Sumber Sari Sutarno. Air sudah menjadi kendala para petani sejak dulu, terlebih saat musim kemarau. Sehingga membuat panen tidak maksimal. Dan ia mengatakan, kehadiran sumur bor ini sudah sangat dirasakan manfaatnya. Saat cuaca panas luar biasa, air tetap mengalir deras dari sumur bor ini.
“Para petani sudah merasakan manfaatnya, bahkan sebelum diresmikan pak KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Kami tidak takut lagi saat musim kemarau,” ungkap Sutarno, Rabu (20/3).
Di Sumber Sari, 80 persen penduduk berprofesi sebagai petani. Adapun lahan pertanian yang aktif sekitar 319 hektare untuk tanaman pangan, dan 50 hektare untuk tanaman sayuran. Kedua tanaman ini adalah komoditi utama warga Sumber Sari, dan menjadi penopang ekonomi mereka. Dengan misi Pemkab Kukar mewujudkan lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sutarno pastikan desanya siap berkontribusi.
Dia mengapresiasi juga dukungan Pemkab Kukar dalam mewujudkan impian tersebut di Sumber Sari. Seperti pembangunan sumur bor bertenaga surya hingga jalan usaha tani sepanjang empat kilometer. Dan bantuan ini berkelanjutan, yakni dengan dibangunnya jaringan irigasi baik hingga bantuan alsintan, pupuk, pestisida, dan bantuan handsprayer pada tahun 2023 lalu.
"Kami sangat optimis Desa Sumber Sari menjadi salah satu daerah penyumbang pangan bagi Kaltim khususnya Kukar sendiri,” tegas Sutarno. (adv/moe)