• Senin, 22 Desember 2025

Sayur dan Buah di Kabupaten Berau Layak Konsumsi

Photo Author
Faroq Zamzami
- Kamis, 4 April 2024 | 10:05 WIB
PENGAMBILAN SAMPEL: Dinas Pangan Berau sedang mengambil sampel sayur dan buah dari salah satu pedagang untuk diuji keamanan pangannya
PENGAMBILAN SAMPEL: Dinas Pangan Berau sedang mengambil sampel sayur dan buah dari salah satu pedagang untuk diuji keamanan pangannya

TANJUNG REDEB – Pangan segar asal tumbuhan (PSAT) seperti sayur dan buah yang dijual di Kabupaten Berau dipastikan Dinas Pangan Berau layak konsumsi. Uji cepat maupun laboratorium rutin dilakukan setiap tahunnya.

Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan menyampaikan, dalam setahun pihaknya menargetkan 52 sampel diambil untuk diuji. Tahun lalu pihaknya mengambil 60 sampel dan hasilnya semua aman dan layak dikonsumsi.

Sementara untuk tahun ini, pihaknya baru mengambil 29 sampel berasal dari berbagai sumber, baik di pasar, penjual sayur di pinggir jalan maupun langsung dari petani. Diutamakan sayur dan buah yang dikonsumsi setiap hari karena rentan sekali terhadap cemaran kimia. Seperti, residu pestisida, mikotoksin, dan logam berat. 

Ia melanjutkan, hal itu dapat mengganggu kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan pengawasan keamanan pangan terhadap pemasukan pangan segar asal tumbuhan mulai dari tempat produksi.

Baca Juga: Diskan Berau Jamin Stok Ikan Aman Jelang Lebaran

Pengambilan sampel yang dilakukan seperti, tomat, cabai, wortel, kubis, apel, jeruk dan sebagainya. Selain di pasar pihaknya juga melakukan pada tes pada tumbuhan milik petani yang belum pernah didatangi. Atau jika ada pedagang baru yang berjualan sayur dan buah.

“Jadi masing-masing wilayah kami datangi, tidak hanya di daerah perkotaan,” ungkapnya.

 

Rakhmadi Pasarakan (IZZA/BP)

Sayur dan buah tersebut diuji kandungan pestisidanya dengan menggunakan uji rapid test kit atau yang dikenal dengan uji cepat menunjukkan bahwa hasil aman dan tidak aman. Apabila setelah rapid menunjukkan hasil yang kurang bagus, akan dibawa untuk diuji lebih lanjut di laboratorium. Pihaknya dalam hal ini bekerja sama dengan pihak ketiga yang ada di Jakarta.

Diakuinya memang ada yang dibawa ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut. Namun, setelah hasilnya keluar, ternyata sayur dan buah tersebut masih dalam ambang batas dan aman dikonsumsi.

“Ada asesmen dicurigai. Tapi biasanya kalau sudah sampai laboratorium hasilnya di bawah ambang batas atau setara ambang batas. Jadi masih layak konsumsi,” paparnya. Tes rapid ini tidak bisa dijadikan dasar keputusan makanan tersebut aman atau tidak aman.

Ditegaskannya, selama ini walaupun hasil rapidnya tidak aman, tapi ketika dibawa ke laboratorium ternyata hasilnya aman. Hasil laboratorium lebih detail karena ada skoring yang menunjukkan angka real terkait ambang batas yang masih boleh dikonsumsi.

“Kalau rapid tidak ada skoringnya, berbeda dengan hasil laboratorium yang lebih detail. Jika hasilnya masih diambang batas artinya masih aman dikonsumsi,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X