TANJUNG REDEB – Penyerapan Dana Bagi Hasil sumber daya alam dan Dana Reboisasi (DBH-DR) yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau pada anggaran 2023 lalu mencapai 95 persen. Hal itu mendapat apresiasi dari Bupati Berau Sri Juniarsih.
Secara pribadi, dirinya memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Disbudpar Berau dalam menyerap dana transfer dari pusat tersebut. Adapun dana yang dikelola Disbudpar sebesar Rp 14,8 miliar.
Telah direalisasikan pada pembangunan tujuh destinasi wisata di Kabupaten Berau. Dengan pengerjaan 30 sarana dan prasarana wisata.
“Tentunya itu menjadi langkah yang baik untuk pembangunan di Berau, khususnya dalam pengembangan destinasi wisata,” terangnya.
“Alhamdulillah, tren ini positif. Karena memang selaras dengan fokus pemerintah daerah,” sambungnya.
Dia menyebut, pada 20 tahun yang akan datang, pemerintah daerah sudah menyusun langkah strategis dalam fokus pembangunan industri pariwisata di Berau.
Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangan Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Pada masa itu Berau tak lagi menggantungkan pendapatan daerah pada industri ekstraktif namun mengedepankan kesejahteraan lewat industri pariwisata.
“Maka itu kami sangat apresiasi kinerja dari Disbudpar,” kata dia.
Dirinya mendorong agar Disbudpar Berau lebih aktif lagi dalam memastikan setiap program pembangunan dalam setiap pengalokasian anggaran daerah. Juga menjadi komitmen pihaknya untuk direalisasikan.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir menuturkan, pihaknya akan kembali fokus dalam memanfaatkan setiap keran anggaran ke instansi yang dia pimpin. Ke depan, dia berkomitmen untuk memperbaiki sarana dan prasarana di destinasi wisata unggulan yang ada di Berau.
“Kalau sumber anggarannya pusat, peruntukannya untuk destinasi yang masih bersentuhan dengan alam atau ekowisata,” tandasnya. (*/aja/adv/far)