• Minggu, 21 Desember 2025

Prakiraan Cuaca dari BMKG Berpotensi Banjir, BPBD dan Disketapang PPU Bersiap Antisipasi  

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 24 Juni 2024 | 15:30 WIB
BANJIR: Petani di Kecamatan Babulu, PPU saat bergotong-royong mengendalikan banjir besar yang merendam areal persawahan mereka pada 2023 lalu.(ari/kp)
BANJIR: Petani di Kecamatan Babulu, PPU saat bergotong-royong mengendalikan banjir besar yang merendam areal persawahan mereka pada 2023 lalu.(ari/kp)

Prokal.co, PENAJAM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Penajam Paser Utara (PPU) bersiap mengantisipasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) yang berpotensi banjir pada empat kecamatan di daerah itu pada Juli-September 2024 mendatang.

“Sebelum prakiraan cuaca itu terjadi, yang pertama kami telah mengimbau kepada masyarakat untuk siap siaga terhadap bencana banjir dan wilayah-wilayah yang berpotensi banjir,” kata Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, Minggu (23/6).

Dia mengatakan pula, bahwa terkait wilayah yang berpotensi banjir itu sudah dilakukan normalisasi saluran dan sungai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU.

Normalisasi juga, kata dia, didukung oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim. 

“Petugas kami juga selalu siap siaga dan apabila terjadi bencana silakan menghubungi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) PPU melalui nomor seluler 0812-5625-1172,” kata Muhammad Sukadi Kuncoro.

Sementara itu, Kepala Disketapang PPU, Mulyono, Minggu (23/6) mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan mengajak masyarakat untuk budaya hidup hemat dan tidak boros pangan atau stop boros pangan dan mengajak belanja bahan pokok pangan penting secukupnya  agar tidak terbuang sia-sia. 

“Di luar itu, kami lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, kolaborasi dan komunikasi antarpihak terkait dalam hal kesiapsiagaan,” kata Mulyono.

“Dan apabila terjadi bencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU telah menyiapkan cadangan pangan pemerintah daerah (CCPD) stok yang ada saat ini sebanyak 60 ton,” ujarnya.

“Kami juga mengajak semua kelompok tani untuk menggalakkan lagi budaya gotong royong di wilayah kelompoknya masing-masing agar aliran air tidak ada yang terhambat akibat tanaman gulma liar,” tambahnya.

Kedua lembaga ini bersiap siaga menindaklanjuti laporan prakiraan daerah potensi banjir Juli-September 2024 yang dikeluarkan oleh BMKG pada Juni ini. Beberapa wilayah di daerah tersebut diprediksikan berpotensi mengalami banjir, meskipun dengan potensi yang tergolong rendah.

Yaitu wilayah Kecamatan Babulu, Waru, Penajam, Sepaku. Diketahui, tahun lalu banjir besar merendam ratusan hektare sawah di wilayah Babulu dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah pada ratusan warga petani. (rie/far)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X