PROKAL.CO, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Balikpapan menggelar focus group discussion (FGD) tentang kajian akademik penyertaan modal Bankaltimtara. Berlokasi di Hotel Gran Senyiur, Rabu (6/11).
Dalam pembahasan ini diikuti perwakilan Bankaltimtara, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan akademisi dari Universitas Malang. Komisi II mengkaji kembali penyertaan modal yang telah diberikan Pemkot Balikpapan terhadap Bankaltimtara.
Ketua Komisi II Fauzi Adi Firmansyah menuturkan, pihaknya melihat secara umum pernyataan modal untuk Bankaltimtara sudah kategori baik. Namun tetap ada beberapa catatan untuk pemerintah daerah.
Dia menjelaskan, penyertaan modal untuk Bankaltimtara tertuang dalam peraturan gubernur. Total dana yang menjadi modal dasar sebesar Rp 10 triliun. Ada pun Pemprov Kaltim berkontribusi 40 persen.
“Pemegang saham terbesar Bankaltimtara adalah Pemprov Kaltim dengan penyertaan modal di angka Rp 5 triliun,” ucapnya kepada awak media. Sedangkan 60 persen penyertaan modal berasal dari kabupaten/kota se-Kaltim.
Termasuk Balikpapan yang sejauh ini tercatat baru memberi penyertaan modal sekitar 1,9 persen. “Ini setara Rp 150 miliar yang terhitung sejak awal Bankaltimtara berdiri sejak 1980-an,” katanya.
Dia melihat, tentu jika melihat jumlah persentase ini masih kecil. Belum begitu banyak penyertaan modal yang diberikan kepada Pemkot Balikpapan. Namun dia memahami karena ini melihat kondisi keuangan daerah.
"APBD Balikpapan tentu banyak digunakan untuk keperluan lain. Jadi penyertaan modal harus menyesuaikan kemampuan kas daerah,” sebutnya. Dia menambahkan, tak ada keharusan bahwa 60 persen kewajiban penyertaan modal harus segera diselesaikan.
“Penyertaan modal tidak ada yang mewajibkan harus 60 persen dari APBD. Ada bahasa semampunya Pemkot Balikpapan untuk penyertaan modal,” tuturnya. Sebab dikembalikan lagi pada keadaan kas daerah.
Pihaknya tidak ingin hanya menelusuri penyertaan modal yang digelontorkan Pemkot Balikpapan. “Namun pembagian berkaitan dengan profit dan sebagainya,” tutupnya. Informasinya Balikpapan menerima Rp 6 miliar setiap tahun dari Bankaltimtara. (din24)
