SAMARINDA - Tokoh politisi senior, Mahyudin menyatakan siap maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim pada Pilkada tahun 2024. Keinginan maju merebut Kaltim 1, sejak beberapa waktu lalu disampaikannya di media sosial.
Ia pun mengaku telah didorong dan mendapat dukungan oleh sejumlah majelis pengajian. Karena, miliki pengalaman panjang di pemerintahan eksekutif maupun legislatif serta track record yang bagus. Sosoknya sangat cocok memimpin Kaltim yang ke depan wilayahnya strategis sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru.
Namun, kepastian maju Pilgub ini, masih dipertimbangkannya. Dirinya harus lebih dulu konsultasi ke berbagai banyak pihak. Terutama, ibu kandungnya.
"Sampai saat ini, saya masih pertimbangkan (maju Pilgub). Memang di media sosial, saya ada memposting berkeinginan untuk maju. Tetapi saya masih butuh banyak konsultasi kepada banyak orang. Terutama ibu kandung saya," jelasnya, Rabu 20 Maret 2024 di sela acara buka puasa bersama di eks Hotel Selyca Mulia, Jl Bhayangkara.
Mahyudin menegaskan dirinya pasti maju Pilgub jika sudah mendapat restu dari ibu kandungnya. Tetapi, jika tidak, maka niatnya memimpin Kaltim itu diurungkan.
"Saya baru pulang dari Mesir. belum sempat ketemu ibu saya. Mungkin rencana baru besok ketemu ibu saya. Kalau beliau menyuruh saya untuk maju. Untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kaltim. Pengabdian. Menegakan kebenaran amar ma'ruf nahi mungkar di tengah demokrasi yang luar biasanya bar bar sekarang. Kita Bismillah mencoba sosialisasi. Tapi Kalau ibu saya bilang nanti dulu nanti saja. Atau jangan. Mungkin saya tidak sosialisasi," jelasnya.
Sementara, Mahyudin mengaku belum sama sekali berkomunikasi dengan partai politik di Kaltim untuk mencari dukungan maju Pilgub. Ia melihat, dukungan sejumlah partai politik sangat terbuka bagi siapa saja termasuk dirinya yang ingin
"Saya kira Partai politik itu sekarang banyak realistis. Terlalu dini kalau kita berkomunikasi dengan partai. Tapi kita tahu banyak partai di Kaltim itu istilahnya open space ya masih terbuka untuk siapa saja (maju Pilgub), karena mungkin kadernya tidak nyalon. Misal ada PAN peroleh kursi dan tak punya calon. Mungkin kalau survei kita bagus, otomatis partai partai itu merapat tanpa kita minta," jelas Mahyudin.
Mahyudin pernah menjabat Wakil Ketua MPR periode 2014 hingga 2019 juga menyinggung Kaltim membutuhkan ke depan membutuhkan pemimpin yang mampu sinergikan antara Kaltim dan IKN.
"Kaltim ini memiliki (wilayah dengan) nilai strategis. Karena IKN berada betul betul-betul di tengah Kaltim. Sehingga perlu memang perencanaan konsep pembangunan harus bersinergi dengan baik kaltim dengan IKN," jelasnya.(*)