• Senin, 22 Desember 2025

Pertarungan Pilkada Kotim Bakal Sengit Jika Halikinnor dan Irawati Saling Berhadapan

Photo Author
- Rabu, 3 April 2024 | 16:45 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Peta politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotim belum banyak berkembang. Selain penantang petahana yang belum terlihat, bursa bakal calon masih berkutat di seputaran petahana, Halikinnor dan Irawati. Peluang keduanya berlanjut maupun pecah kongsi masih sama-sama besar. Radar Sampit mencatat, dua sosok yang digadang-gadang bakal kembali maju itu belum memberikan penegasan akan berlanjut pada periode kedua. Halikinnor dan Irawati secara terpisah kepada wartawan beralasan, keputusan maju kembali tergantung partai pengusung; PDIP.

Baik Halikinnor maupun Irawati tak memberi penegasan akan berjuang mempertahankan duet tersebut untuk bertarung dalam Pilkada Kotim tahun ini. Keduanya hanya melempar pernyataan tak pasti bisa kembali maju. Tak menutup kemungkinan pula bisa saling berhadapan.

Hal itu berdasarkan pernyataan Irawati Senin (2/4/2024) lalu, yang menyebut kesiapannya jika diusung sebagai calon bupati oleh partai yang menaunginya. ”Perintah partai harus saya jalankan apa pun itu. Mau nanti perintah partai saya tetap jadi wakil atau jadi calon bupati, saya harus siap. Saya berharap partai tetap merekom saya bersama Harati,” kata Irawati. Demikian pula Halikinnor. Bupati Kotim aktif ini juga tak memberi penegasan akan mempertahankan duetnya bersama Irawati. ”Bisa saja saya sebut bersama Irawati maju kembali, namun belum tentu, bisa saja saya tidak maju nyalon lagi. Entah karena sakit, kita tidak tahu,” katanya, beberapa waktu lalu.

Tak adanya penegasan, membuat isu pecah kongsi berembus. Apalagi Irawati terang-terangan menyebut ada pihak yang mencoba melobi atau menggandeng dirinya untuk maju Pilkada Kotim. Namun, dia menyebut lobi-lobi itu biasa menjelang pesta demokrasi. ”Namanya untuk meramaikan pilkada. Hal itu sudah biasa. Komitmen saya, kalau memang Harati bisa lanjut Jilid II, ayo jalan,” kata Irawati. Adapun Halikinnor, disebut-sebut layak berpasangan dengan Fahrurrahman. Isu itu berembus seiring masa jabatan Sekda Kotim tersebut yang akan segera berakhir.

Sejumlah pihak mendorongnya untuk ikut bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan Kotim. Berpasangan bersama Halikinnor dinilai akan menjadi duet yang kuat. Pemerhati politik sekaligus praktisi hukum di Kotim Agung Adisetiyono mengatakan, Irawati merupakan kader PDI Perjuangan yang mumpuni untuk memimpin Kotim ke depannya. Selain itu, memiliki basis massa yang dibentuk selama beberapa tahun terakhir.

Hal itu terlihat dari kegiatan aktif Irawati selama ini yang lebih banyak turun menemui masyarakat. Hal tersebut secara tidak langsung membentuk basis massa bagi Irawati. Sepak terjangnya juga beberapa kali jadi sorotan, misalnya saat ikut turun razia ke sejumlah toko miras dan bisnis prostitusi. ”Pergerakan politik Irawati selama ini cukup signifikan. Kegiatannya turun blusukan ke masyarakat menyebabkan dia lebih dikenal akar rumput. Maka dari itu, Irawati ini saya kira untuk pilkada 2024 ini bukan hanya sekadar wakil. Dia juga memiliki basis yang sudah mengakar,” kata Agung.

Menurut Agung, sejauh ini Irawati merupakan salah satu figur yang bisa diandalkan. Apabila Irawati tetap pada posisi wakil bupati, tentunya memiliki kelebihan dibanding calon lainnya. Artinya, jika Harati berlanjut periode kedua, pasangan itu bakal sulit ditumbangkan. ”Kalau memperhatikan selama ini antara Halikinnor dan Irawati, semuanya berjalan dengan baik, karena publik melihat Irawati lebih mampu menangani urusan internal daerah, sementara Halikinnor perannya lebih banyak urusan ke luar daerah yang sifatnya kepemerintahan,” kata dia. Agung berpandangan, peluang Halikinnor-Irawati pecah kongsi sangat kecil. Sebaliknya, pasangan itu berpeluang lebih besar berlanjut ke jilid II. ”Sebab, keduanya sama-sama orang PDIP dan keduanya loyalis PDIP juga. Kecuali salah satu di antara mereka keluar dan diusung partai selain PDIP,” ujar Agung. Akan tetapi, kata Agung, jika Irawati membentuk poros sendiri, kekuatannya pun tidak bisa dianggap enteng. ”Kalaupun pilkada kali ini Halikinnor-Irawati pecah kongsi, maka kekuatan politik Irawati tidak bisa dianggap enteng. Apalagi jika dia tepat memilih pasangannya, mulai dari popularitas hingga kekuatan finansial,” ujar Agung.

Tak jauh berbeda dengan Irawati, sejumlah kalangan menilai posisi Halikinnor masih sangat kuat apabila maju tanpa wakilnya saat ini. Posisinya sebagai petahana bupati, memberikan keuntungan besar bagi tingkat keterpilihannya. Apalagi Halikinnor juga sering turun blusukan langsung ke lapangan menemui masyarakat. Pertarungan sengit bakal tersaji jika Halikinnor dan Irawati saling berhadapan. Basis pendukung keduanya pada pilkada sebelumnya akan terbelah. Dukungan politik terhadap Irawati tak bisa dianggap enteng.

Mantan Bupati Kotim dua periode Supian Hadi yang sebelumnya mendukung Harati, bakal mendukung habis-habisan Irawati yang notabene adiknya. Meski tak lagi menjabat bupati, Supian Hadi diyakini masih memiliki basis massa yang kuat di akar rumput setelah sepuluh tahun menjabat. (ang/hgn/ign)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB
X