Momen spesial hari ulang tahun (HUT) ke-56 mantan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dirayakan di Kopi Johny Balikpapan, Minggu (11/5). Acara yang penuh kehangatan dan keceriaan itu dihadiri berbagai pihak. Tentunya juga sebagai ajang silaturahmi.
Turut hadir di antaranya, Sultan Kutai Kartanegara Sultan Adji Muhammad Arifin, owner Kopi Johny Balikpapan Yunita Indarini dan Anwar Sadat, mantan anggota DPRD Balikpapan Syukri Wahid, dan bakal calon Wali Kota Balikpapan Syarifah Syaima Alaydrus. Dalam perayaan ulang tahun itu, sejumlah tamu memberikan ucapan serta doa terbaik. Supaya tetap sehat, panjang umur, dan sukses selalu kepada Hadi Mulyadi.
Meski sudah memasuki usia yang ke-56 tahun, ketua Partai Gelora Kaltim itu tetap menunjukkan jiwa mudanya. Dalam kesempatan itu, Hadi membawakan beberapa lagu yang disaksikan langsung oleh rekan-rekannya. Dia sangat berterima kasih kepada tamu yang hadir. Karena telah bersama-sama merayakan hari kelahirannya.
KONTESTASI POLITIK
Selain terkait perayaan ulang tahunnya, dia juga menyinggung perihal Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024. Hadi mengaku baru saja menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta pada 9-11 Mei 2024. Tidak hanya Partai Gelora, sejumlah partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau koalisi dari Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 lalu, juga hadir.
Misalnya Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Prima, dan Partai Garuda. Karena agenda tersebut untuk mempersiapkan menuju pemenangan Pilkada 2024 serentak.
Pertemuan tersebut tidak untuk meminta restu dari DPP PAN. “Itu hanya undangan dari PAN untuk bakal calon kepala daerah dari seluruh Indonesia,” tuturnya. Karena memang saat ini sejumlah partai politik (parpol) telah membuka formulir pendaftaran bagi calon kandidat yang mau maju dalam Pilkada 2024.
Maka, agenda dari DPP PAN sebagai wujud memberikan peluang bagi calon kandidat yang mau mendaftarkan diri melalui PAN.
Menurutnya, jelang Pilgub Kaltim, calon petahana masih terus melakukan komunikasi politik. “Sejauh ini masih berjalan terus dan berproses,” ungkapnya. Jadi untuk memastikan akan maju melalui jalur independen atau parpol, itu belum diputuskan. Karena memang untuk memenangkan Pilgub Kaltim mesti mengamankan daerah yang menjadi lumbung suara. Misalnya, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan. “Dua-duanya (jalur independen atau parpol) itu baik. Tapi kami akan memastikan, yang mana duluan selesai,” tutur mantan anggota DPR itu.
Hadi menegaskan, dirinya bersama calon pasangannya, mantan Gubernur Kaltim Isran Noor terus berkomunikasi dengan semua parpol. “Saya bersama Pak Isran terus membangun lobi-lobi politik dengan parpol. Semua parpol yang kami datangi merespons positif,” bebernya.
Dia juga tidak khawatir dengan makin banyaknya kandidat bermunculan maju di Pilgub Kaltim. Sebab siapa pun punya hak yang sama untuk maju di kenduri demokrasi. “Saya akan tetap berpasangan dengan Pak Isran Noor,” tegasnya. (rom)