Pucuk pimpinan di Balai Kota, sebutan Pemkot Samarinda dipastikan terbelah selepas Andi Harun dan Rusmadi Wongso sama-sama berniat maju sebagai calon wali kota di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda. Keduanya sama-sama mengikuti berbagai penjaringan yang dibuka para partai politik (parpol) pemenang pemilu legislatif di Samarinda Februari lalu.
Baca Juga: “Belanda Sudah Lari”
Andi Harun menegaskan akan mengikuti semua penjaringan dari parpol yang berhasil mendapatkan jatah kursi di DPRD Samarinda periode 2024-2029. Di antaranya bahkan sudah ada yang dikembalikan seperti PAN, Demokrat, PDI Perjuangan, NasDem, Golkar, PKB, hingga PPP.
“Komunikasi sudah berjalan, tinggal dua partai lagi PKS dan Gelora. Karena mereka belum membuka pendaftaran. Insyaallah kembali mendaftar,” tuturnya saat ditemui di Sekretariat DPD Gerindra Kaltim, Selasa (21/5).
Lewat komunikasi lintas partai yang sudah terjalin memang mayoritas menawarkan soal posisi wakil. Khususnya menawarkan untuk bersanding dengan kader mereka. Zairin Zain, jadi salah satu figur di luar parpol yang sudah berkomunikasi langsung dengan dirinya. Namun, pria yang biasa disapa AH itu tak terlalu ngoyo ihwal itu.
“Untuk siapa yang menjadi pendamping harus pelan-pelan. Karena mayoritas partai yang diikuti mengusulkan nama kader mereka. Perlu diskusi bareng,” akunya. DPC Gerindra Samarinda diketahui sudah memastikan akan mengusung Andi Harun di Pilwali Samarinda pada November.
Terlebih, mereka jadi satu-satunya parpol di Samarinda yang bisa mengusung sendiri tanpa perlu berkoalisi lantaran mendapatkan jatah sembilan kursi di DPRD Samarinda sesuai batas minimal syarat pengusungan dari jalur parpol.
AH mengaku meski Gerindra bisa secara solo mengusung, dirinya ingin tetap mengajak partai lain yang memiliki visi yang sama dengannya untuk membangun Samarinda. “Enggak perlu lagi pemisahan dengan diksi Koalisi Indonesia Maju. Itu sudah selesai di pemilihan presiden pada Februari lalu,” tegasnya.
Disinggung soal Rusmadi, dia enggan berandai-andai akan benar-benar saling berhadapan atau memilih berpasangan kembali di pilwali. Namun AH mengklaim menghormati langkah yang diambil wakil wali kota Samarinda itu untuk menjajal penjaringan kepala daerah di Samarinda.
“Hingga kini belum pernah berbincang soal politik dengan dia. Hanya berkutat soal dinamika urusan pemerintahan. Itu (duet atau saling bertarung) masih sangat dinamis,” tutupnya. (ryu/rom)