Pilkada 2024 kian dekat, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin sedang dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. "Selama sepekan sejak 24 Juni tahapan coklit dimulai. Petugas Pantarlih (Panitia Pemutakhiran Data Pemilih) telah mendata sebanyak 137.544 pemilih," kata Ketua KPU Banjarmasin, Rusnailah, Selasa (2/7).
Rinciannya, Kecamatan Banjarmasin Utara dari 112.253 pemilih sudah dicoklit sebanyak 23,14 persen atau 25.980 pemilih. Banjarmasin Selatan dari 120.217 pemilih sudah dicoklit 27,02 persen atau 32.456 pemilih. Selanjutnya Banjarmasin Timur dari 89.133 pemilih sudah dicoklit 28,63 persen atau 25.523 pemilih.
Dan, Banjarmasin Barat dari 100.142 pemilih sudah dicoklit 32,66 persen atau 30.983 pemilih. "Paling banyak di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Dari 66.233 orang, sudah dicoklit 34,12 persen atau 22.602 pemilih," jelasnya.
Lambatnya proses coklit akibat Pantarlih yang terkendala sinkronisasi data di aplikasi e-Coklit. Petugas terpaksa mengerjakan secara manual. "Karena jaringan lelet, banyak data di e-Coklit yang belum sinkron," bebernya. Contoh Banjarmasin Utara, hingga Senin (1/7) sore masih 18,89 persen. Sementara di kecamatan lainnya sudah 30 persen lebih.
"Senin (1/7) malam, dari update terbaru alhamdulillah naik menjadi 23,14 persen," sebutnya. Meski progres pemutakhiran secara online cukup lambat, namun realisasi riil di lapangan sudah cukup cepat.
Rusnailah berjanji kendala yang dialami petugas akan segera disampaikan ke pusat. Harapannya, ada solusi untuk memudahkan pekerjaan Pantarlih. Sebab hasil coklit ini akan sangat menentukan akurasi DPT (daftar pemilih tetap) untuk pemilu 27 November mendatang. "Komisioner Hafizah Wahid akan hadir di rakor pusat nanti, tentu masalah ini akan disampaikan," tutupnya. (*)