KETUA DPC PDIP Kota Balikpapan Budiono menegaskan, partainya menolak kotak kosong (kokos) dalam Pilkada Balikpapan 2024 yang digelar 27 November mendatang. Hal ini dibuktikan PDIP Balikpapan menjalankan proses penjaringan figur terbaik untuk diusung.
Baca Juga: Pilwali Balikpapan 2024, Rahmad Mas'ud Lawan Kotak Kosong Lagi?
Data dari Ketua Penjaringan Agung Subahari, figur yang mendatar ke PDIP 18 orang, namun yang mengembalikan berkas 15 orang. Diantaranya Rahmad Mas'ud (incumbent), M Sa'bani (mantan Sekprov Kaltim), Yasser Arafat (Ketua Kadin Balikpapan), Syarifah Syaima Alaydrus (Putri Bupati Kota Baru), Joy Nashar Utamajaya (Akademi), Aslian Kapailu (LSM Peduli Lingkungan), Rendi S Ismail (akademisi).
"Kalau ditanya PDIP mendukung siapa, yang jelas PDIP sedang menyiapkan figur terbaik untuk maju calon wali kota-wakil wali kota Balikpapan. Saat ini sedang berposes, " ujar Budiono.
Politisi yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan ini menjelaskan, proses yang berjalan adalah mulai dari penjaringan figur, kemudian servey, wawancara dan hasil seluruh proses diajukan ke DPP PDIP.
"Yang mendaftar dan menyerahkan bekas ke PDIP akan melalui proses itu. Ya, tentunya semua nanti tergantung keputusan DPP siapa yang dapat rekomendasi, " ujarnya.
Selanjutnya Budiono menegaskan, PDIP tidak bisa mengusung sendiri karena hanya punya 4 kursi (kehilangan 4 kursi dibanding pileg 2019). Sedangkan untuk mengusung minimal 9 kursi (20 persen ambang batas). "Ya kami harus berkoalisi dengan partai lain, " ujarnya.
Partai apa saja yang bisa diajak koalisi PDIP? "Untuk saat ini belum bisa saya sebutkan. Yang pasti ada beberapa partai yang sama pemikiran dengan PDIP. Saat ini kami inten melakukan pembicaraan untuk Pilkada 2024 nanti, " pungkasnya. (*)
