Bagi AHY, malam itu juga merupakan sebuah momen yang emosional. Ia menyambut kembalinya Isran ke Partai Demokrat setelah beberapa kali berada di partai politik lain. “Ini menjadi momen ‘welcome home’ untuk Pak Isran,” kunci AHY.
Sementara itu Isran Noor dalam pidato singkatnya tegas ia menyatakan keyakinannya akan kemenangan di Pilkada mendatang.“Saya dan Pak Hadi, Insyaallah jadi,” katanya yakin, menandakan kesiapan mereka menghadapi kontestasi politik di Bumi Etam.
Isran juga tak lupa menyampaikan salam hormat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Baginya, dukungan dari SBY dan Partai Demokrat adalah sebuah langkah awal menuju kemenangan yang lebih besar bagi warga Kaltim. "Ini menjadi langkah awal kemenangan warga Kaltim,” pungkasnya.
Di luar panggung utama, Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltim, Muhammad Bijak Ilhamdani, juga angkat bicara. Ia menegaskan bahwa DPD Demokrat Kaltim akan mendukung sepenuhnya keputusan DPP dan AHY. “Tentu saja sebagai pengurus Partai Demokrat di Kaltim kami akan taat dan patuh pada keputusan partai,” ujarnya, memastikan bahwa seluruh jajaran partai di Kaltim siap memenangkan Isran-Hadi. Bijak juga merasa lega dan bersyukur atas proses panjang yang telah dilalui hingga sampai pada titik ini.
TINGGAL PDIP
Demokrat sudah ditangan Isran-Hadi, sekarang tinggal PDIP yang diharapkan pasangan petahana ini untuk bertanding melawan pasangan koalisi "bengkak" Rudy Mas'ud-Seno Aji. PDIP yang punya 9 kursi di DPRD Kaltim sebelumnya sudah menyatakan sinyal kuat mendukung Isran-Hadi. Partai ini tegas menyatakan menolak calon tunggal.
Syarat minimal untuk mengusung bapaslon di Pilgub Kaltim harus didukung partai atau gabungan partai dengan jumlah minimal 11 kursi keterwakilan di DPRD Kaltim.
Jika PDIP juga mendukung Isran-Hadi, maka bapaslon ini bisa mendaftar 27 Agustus nanti. Karena Demokrat memiliki 2 kursi dan PDIP 9 kursi. Jumlah kursi keterwakilan dua partai ini mencukupi untuk mengusung pasangan calon, yakni 11 kursi.