Dengan pergantian kepengurusan Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Samarinda yang baru saja dikukuhkan, Ketua KKSS Samarinda terpilih, Muslimin, langsung menghadapi tantangan besar terkait Pilkada serentak tahun ini. Muslimin menegaskan bahwa KKSS Samarinda harus bersikap netral dalam perhelatan politik ini dan tidak boleh terlibat dalam mendukung salah satu kandidat.
Baca Juga: Politik Iwak Selangat, Isran Kembali ke Demokrat, Didukung AHY Maju Pilgub sebagai Kader
Dalam imbauannya, Muslimin meminta seluruh pengurus untuk bersatu membangun Kota Samarinda, namun dengan menjaga netralitas organisasi dari pengaruh politik. Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun pengurus yang diperbolehkan membawa nama organisasi dalam mendukung calon gubernur, wakil gubernur, wali kota, atau bupati di Kalimantan Timur.
“Kami harus tetap netral dan tidak boleh membawa nama organisasi dalam mendukung kandidat mana pun,” ujarnya. Muslimin juga menjelaskan bahwa komitmen KKSS Samarinda saat ini adalah fokus pada pembangunan Kota Samarinda, bukan terlibat dalam agenda politik.
Hal ini sesuai dengan arahan surat edaran dari DPP KKSS yang mengingatkan semua anggotanya untuk menjaga netralitas dalam Pilkada serentak. Selain itu, Muslimin membantah adanya pihak yang mengatasnamakan KKSS dalam memberikan dukungan kepada salah satu calon, menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan melanggar prinsip netralitas yang dijunjung tinggi oleh KKSS Samarinda.
Pelantikan kepengurusan KKSS Samarinda periode 2024-2029 yang dihadiri oleh puluhan pengurus serta tokoh dan sejarawan KKSS Samarinda menjadi momen penting bagi organisasi ini untuk menegaskan posisinya dalam Pilkada serentak. Sebanyak 361 anggota resmi dikukuhkan dalam pelantikan tersebut. (hun/beb)