Tahapan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memasuki babak baru dengan digelarnya debat publik atau debat terbuka pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati. Acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotim di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Sabtu (26/10), menjadi momentum penting bagi para calon untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja mereka kepada masyarakat.
Debat publik yang dibuka oleh Ketua KPU Kabupaten Kotim Muhammad Rifqy dimulai pukul 19.30 WIB. Acara ini dihadiri oleh Pjs Bupati Kotim yang diwakili Pj Sekda Kotim Sanggul L Gaol bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Kotim, Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten, tim Panelis Debat Publik/Debat Terbuka, organisasi pemuda, dan stakeholder terkait.
Sebelum debat dimulai pasangan calon diberikan waktu masing-masing tiga menit untuk menyampaikan visi misi mereka. Debat pertama ini mengangkat tema “Meningkatkan Pelayanan untuk Menyelesaikan Persoalan Daerah dalam Rangka Menyejahterakan Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur” yang terbagi menjadi enam segmen. Dalam debat, para paslon membahas isu-isu krusial yang dihadapi Kabupaten Kotim. Mereka juga menyampaikan visi dan misi, serta program kerja lima tahun ke depan. Debat ini akan mempertemukan tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kotim, yakni: Halikinnor-Irawati (Nomor Urut 1), Sanidin-Siyono (Nomor Urut 2), Muhammad Rudini Darwan Ali-Paisal Damarsing (Nomor Urut 3) Debat publik yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi lokal terbagi menjadi enam segmen, yang mencakup: Penyampaian visi, misi, dan program masing-masing paslon; Pendalaman visi, misi, dan program; Pertanyaan dari panelis; Tanya jawab dan sanggahan antar paslon; Penutup atau closing statement. Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi menjelaskan bahwa debat ini merupakan bagian penting dari proses demokrasi untuk memastikan para calon dapat memaparkan visi dan misi mereka secara transparan kepada publik.
“Kami harap masyarakat menyaksikan debat ini, karena dengan debat ini masyarakat bisa langsung mengetahui visi, misi, dan masing-masing program paslon,” ujarnya. Rifqi menambahkan bahwa tim perumus debat publik terdiri dari lima orang, yakni dua orang komisioner KPU dan tiga orang dari pemerintahan serta akademisi.
“Dua orang dari KPU yakni Wendy selaku Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM dan Muhammad Tohari selaku Ketua Devisi Teknis Penyelenggaraan. Sementara tiga orang lainnya Alang Arianto selaku Plt Kepala Baperrida Kotim, Beny Setia selaku Akademisi dan mantan komisioner KPU Kotim, serta Betly dari Kemenag Kotim,” jelasnya. Panelis yang menyusun pertanyaan terdiri dari lima orang akademisi dan tokoh masyarakat, yaitu Dr. Pranata (Institusi Agama Hindu Negeri Palangka Raya), H. Elly Saputra (Kabid Papkis Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng), Ardy Akbar Tanjung (Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palangka Raya), Rita Sukaisih (Kepala MTsN 1 Kota Palangka Raya), Jasiah (Pasca Sarjana IAIN Palangka Raya).
KPU Kabupaten Kotim memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kotim, organisasi pemuda, organisasi keagamaan, pemantau pemilihan, organisasi sosial kemasyarakatan, dan para pemangku kepentingan yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kabupaten Kotim. “Kami berharap debat ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya di tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024 mendatang,” ujar Rifqy. KPU Kabupaten Kotim akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan debat pertama ini dengan tujuan mempersiapkan debat kedua yang lebih baik lagi.
Sejumlah pertanyaan disampaikan panelis. Diantaranya terkait infrastruktur jalan yang masih rusak. Dalam persoalan infrastruktur jalan ini, Rudini menyampaikan akan menyinergikan APBD kabupaten dengan program provinsi dan pusat untuk membangun jalan. Banyak jalan penghubung kecamatan dan desa yang masih belum beraspal dan tidak jelas statusnya.
Sementara itu pasangan Halikinnor dan Irawati menyampaikan, di masa kepemimpinannya, Pemkab Kotim telah membangun jalan sepanjang ratusan kilometer, ratusan gang, lima jembatan. ”Walaupun kondisi keuangan terbatas, sekarang jalan beraspal sampai Antang Kalang. Ini kemahiran pemkab berkomunikasi dengan provinsi dan pusat untuk bersinergi membangun daerah. Kedepan akan kita tingkatkankan,”ucap Halikinnor.
Pada kesempatan berikutnya, Sanidin menyampaikan bahwa APBD kabupaten tidak akan mampu ngurus jalan. Pemkab perlu bantuan pusah untuk membangun infrastruktur di Kotim. ”Jika kami terpilih, maka koordinasi ke pusat akan lebih mudah. Sebab, yang merekomendasikan saya jadi bupati adalah presiden terpilih saat ini,” kata Sanidin. (yn/yit)