TENGGARONG - Menjadi desa yang menjunjung tinggi toleransi dan kesatuan. Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) baru saja melakukan Tradisi Pangarakan Ogoh-Ogoh, sebagai bagian menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1947, Jumat (28/3) lalu.
Menjadi tradisi warga desa transmigrasi "Pulau Bali" Kukar selama puluhan tahun. Pawai ogoh-ogoh tahun 2025 ini diramaikan ratusan jiwa, dengan lima ogoh-ogoh dari berbagai kelompok. Mengiringi perjalanan spiritual sepanjang dua kilometer, dari Pura Pasupati di RT 16, melewati Jl. Pandawa, Jl. Poros Samarinda-Tenggarong, Jl. Sadewa, Jl. Bima, hingga kembali lagi ke pura.
Pangarakan Ogoh-Ogoh di Kerta Buana tahun ini membawa makna tambahan. Mendekati sejarah baru demokrasi di Kukar, yakni perhelatan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada yang jatuh pada 19 April nanti. Para pemuda Hindu yang tergabung dalam Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) Kukar menyampaikan pernyataan sikap terbuka mereka menyukseskan PSU Pilkada.
"Kami nyatakan kesiapan kami menyukseskan PSU Pilkada Kukar, juga mendukung Polres Kutai Kartanegara dalam mewujudkan situasi aman dan damai dalam pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2025,” tegas Ketua PERADAH Kukar, Ida Bagus Siwa Purbhawa.
Bagus menegaskan, hadirnya pawai ogoh-ogoh adalah bukti kuat budaya sebagai pemersatu bangsa. Dengan warisan leluhur ini, Desa Kerta Buana terus tersatukan tiap tahunnya melalui kerukunan warga tanpa memandang etnis dan agama.
Oleh karena itu, momen PSU Pilkada Kukar nanti. PERADAH Kukar siap menyatukan serta mewujudkan kedamaian antar-bangsa melalui pesta demokrasi ini. Yang akan menentukan pembangunan Kukar selama lima tahun kedepan.
"Sebagai pemuda generasi penerus bangsa, kami ingin meneruskan kedamaian dan pembangunan di Kukar. Semoga perhelatan PSU Pilkada Kukar berlangsung sukses," tutup Bagus. (moe)