PROKAL.CO, SAMARINDA – Warga di Perumahan Griya Mukti, RT 8, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, sempat dibuat panik akibat munculnya semburan lumpur dari dalam tanah.
Namun setelah dilakukan pengecekan oleh pihak terkait, semburan lumpur ini dipastikan aman dan tidak mengandung gas H2S yang berbahaya.
Gas H2S atau hidrogen sulfida adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar, dan memiliki bau menyengat seperti telur busuk.
Baca Juga: Polresta Samarinda Gelar Operasi Jaran Mahakam, Selama 21 Hari Berhasil Ringkus 25 Pelaku Curanmor
Gas ini bisa terbentuk melalui proses biologis anaerobik, seperti di rawa atau saluran pembuangan.
Selain itu, gas H2S juga bisa muncul dari aktivitas vulkanik dan gas alam, yang dapat berpotensi membahayakan kesehatan.
Menurut Hery Limbong, Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Kalimantan Timur, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan menggunakan alat khusus setelah menerima laporan dari warga.
"Setelah dilakukan uji lapangan, hasilnya menunjukkan bahwa semburan lumpur ini tidak mengandung gas H2S, atau dengan kata lain, aman," jelasnya pada Jumat (18/10) pukul 19.10 WITA.
Insiden ini dilaporkan terjadi saat sebuah kontraktor sedang melakukan pengukuran jenis tanah dan kekuatan tanah di lokasi tersebut.
Proses ini menggunakan metode yang disebut Sondir atau Cone Penetration Test (CPT).
Ketika alat mencapai kedalaman sekitar 24 meter, tekanan dalam tanah menyebabkan air bercampur lumpur naik ke permukaan melalui rongga yang ada.
Sebelumnya, warga khawatir semburan tersebut berpotensi mengandung gas berbahaya.
Namun setelah dilakukan pengecekan, hasilnya menunjukkan tidak ada indikasi bahaya dari gas H2S.
"Alhamdulillah, hasilnya aman. Namun, kami belum bisa memastikan kapan semburan ini akan berhenti sepenuhnya," ujar Hery Limbong.