"Kesimpulannya bahwa ada suatu keterlambatan dari pandu untuk naik di atas kapal, karena keterlambatan ganti-ganti kapal saat pertama pindah kapal belakangnya keterbatasan pandu akhirnya seperti dikejar waktu. Dan itu dievaluasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk kesekian kalinya Jembatan Mahakam kembali ditabrak tongkang bermuatan yang hendak melakukan pengolongan, Minggu (16/2) lalu pukul 16.20 Wita.
Kali ini yang menabrak tongkang Indosukses 28 bermuatan ribuan kubik kayu jenis sengon. Kapal muatan itu ditarik TB MTS 28 dan diasis TB Herlin 19 yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Tertabraknya jembatan yang difungsikan sejak 1987 itu sempat memicu kepanikan penguna jalan yang melintas, karena benturan keras yang tepat mengenai pilar itu menyebabkan jembatan bergetar.
Detik-detik kembali tertabraknya Jembatan Mahakam itu sempat direkam warga yang kebetulan berada di tepi Sungai Mahakam. Rekaman itu memperlihatkan bagaimana tongkang tersebut menghantam pilar 3 dari sisi Samarinda Kota lalu menabrak pilar 2 dan tersangkut.(*)