• Senin, 22 Desember 2025

Cerita Anak Mantan Wakil Walikota Samarinda Bekerja di RS Haji Darjad, Tidak Ada Kontrak Hingga Tak Digaji

Photo Author
- Senin, 21 April 2025 | 20:46 WIB
Anak mantan Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail yaitu Muhammad Deddy Pratama mengenakan kemeja biru.
Anak mantan Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail yaitu Muhammad Deddy Pratama mengenakan kemeja biru.

SAMARINDA – Permasalahan karyawan yang telat dibayar gaji bahkan tak dibayar oleh Rumah Sakit Haji Darjad, berkali-kali mencuat ke publik. Tak hanya karyawan dan perawat yang mengalaminya, namun tenaga dokter juga mengalami hal sama.

Anak mantan Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail yaitu dr Muhammad Deddy Pratama turut mengalami hal pahit itu. Ia mengungkapkan sejak hari pertama kerja di rumah sakit Haji Darjad, dirinya sudah merasakan kejanggalan. Yakni, tidak ada sama sekali disodorkan surat kontrak kerjasama.

“Sejak hari pertama terjadi keanehan. Keanehan itu mungkin dialami juga dokter-dokter lain yang sependidikan dengan saya atau nakes-nakes lain. Proses pertama masuk, saya tidak dikontrak. Dimana-mana kita tahu, apapun pekerjaannya pasti kita akan butuh kontrak. Perjanjian pihak yang mempekerjakan dan pihak yang bekerja. Ada poin PKS atau kerjasama. Dan itu tidak ada sama sekali,” katanya, Senin 21 April 2025.

Baca Juga: Gaji Karyawan Rumah Sakit Haji Darjad Belum Dibayar, Ahli Waris: Kami Sedih

dr Deddy tercebur kerja di rumah sakit Haji Darjad, dikarenakan seniornya spesialis dr Andreas Anang Spjp yang memintanya. Ketika itu, dr Anang yang telah bekerja di RS Haji Darjad selama 15 tahun menelpon dan meminta bantuan dr Deddy.

Apalagi, saat itu RS Haji Darjad hendak bekerjasama dengan BPJS yang diperkirakan jumlah pasien akan meningkat.

Tanpa ada kontrak, dr Deddy bisa lanjut bekerja di RS Haji Darjad setelah berbicara kesepakatan dengan manajemen dan Chief Executive Officer (CEO). Namun, dirinya tidak dibayar untuk jasa medik hingga keluar rumah sakit tersebut.

“Untuk pekerjaan sih saya legal saja. Tapi untuk masuk sebagai status pegawai itu nihil. Nah, karena nihil itu, jasa medik itu nihil,” katanya.

dr Deddy pun mendapat laporan pengalaman tak dibayar itu dialami oleh banyak karyawan rumah sakit.

“Jadi saya berbicara berdialog banyak karena semua tahu saya itu bagian dari rumah sakit family Darjad. Ternyata, saya dapat simpulkan bahwa terjadi pembayaran yang telat tidak dibayar sama sekali selama lebih enam bulan itu adalah fakta. Itu yang saya rasakan. Setelah saya merasa semuanya itu tidak benar, saya ambil jalan keluar dari rumah sakit itu. Lagi pula saya juga mau lanjut sekolah,” katanya.

Sebelumnya, kabar karyawan rumah sakit yang belum dibayar oleh manajemen, turut menjadi perhatian oleh ahli waris pendiri Rumah Sakit Haji Darjad.

Para ahli waris menyatakan turut prihatin dan sedih. Mereka pun berharap manajemen rumah sakit berbenah dan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik.

"Kami sebenarnya prihatin dan sedih, karena rumah sakit Haji Darjad itu dibangun kesepakatan ahli waris pendahulu dengan niat yang baik. Rumah sakit itu menyandang nama Haji Darjad tokoh masyarakat Samarinda. Kami berharap manajemen bisa memperbaiki keadaan ini sehingga jauh lebih baik," kata perwakilan ahli waris Haji Darjad, Muhammad Erwin, saat jumpa pers, Senin, 21 April 2025.

Ahli waris Haji Darjad menggelar jumpa pers sebagai tanggapan atas perbincangan dan pertanyaan dari berbagai pihak termasuk netizen di media sosial terkait karyawan rumah sakit yang belum dibayar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Rekomendasi

Terkini

X