• Senin, 22 Desember 2025

Kasus Asisten Pribadi "Tandai" Jurnalis, Gubernur Kaltim Minta Maaf, Begini Pernyataannya...

Photo Author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 15:37 WIB
Gubernur dan asisten pribadinya yang mendapat sorotan wartawan.(Ist)
Gubernur dan asisten pribadinya yang mendapat sorotan wartawan.(Ist)

 

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, akhirnya buka suara soal insiden yang melibatkan asisten pribadinya dengan awak media. Permintaan maaf disampaikan langsung oleh Rudy setelah situasi memanas pascawawancara di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (21/7/2025), yang diwarnai tindakan intimidatif dari asistennya, yang dikenal dengan nama Senja.

Baca Juga: Viral Asisten Gubernur Kaltim Tandain-Tandain Jurnalis, Ini Klarifikasi Biro Adpim

Insiden tersebut menarik perhatian luas, terutama dari komunitas jurnalis. Organisasi seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), hingga Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menyampaikan kecaman dan menilai tindakan asisten tersebut sebagai bentuk penghalang-halangan terhadap tugas jurnalistik.

Baca Juga: Pengakuan Jurnalis yang Disebut Tandain oleh Asisten Pribadi Gubernur Kaltim

Dalam peristiwa itu, Senja sempat menghentikan wawancara secara paksa dengan memanggil "Mas" berkali-kali kepada para jurnalis dan melontarkan kata “tandai” yang dianggap bernada intimidatif. Situasi yang semula tenang mendadak berubah menjadi tegang.

MINTA MAAF: Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud meminta maaf kepada awak media atas tindakan asistennya yang memicu ketegangan saat wawancara.

Menanggapi hal itu, Rudy Mas’ud mengungkapkan penyesalannya dan menegaskan bahwa sikap asistennya tidak mewakili arahan darinya. Ia menyebut peristiwa tersebut terjadi secara spontan dan di luar kendalinya.

Baca Juga: Viral Asisten Gubernur Kaltim yang Tegur Jurnalis Mas, Mas, Mas, Mas dan Tandain-Tandain, PWI dan AJI Mengecam

“Saya meminta maaf atas kejadian ini karena itu di luar kontrol saya. Itu sifatnya spontan dan tidak ada niat apa pun untuk hal itu terjadi. Saya mohon maaf kepada seluruh awak media,” kata Rudy dalam pernyataan resminya.

Ia menambahkan, selama ini dirinya selalu menjaga hubungan baik dengan media. Rudy mengaku tidak pernah membangun jarak dan justru menganggap media sebagai mitra penting dalam membangun komunikasi publik yang sehat. Rudy kembali menyampaikan permohonan maaf atas tindakan asistennya. Ia berharap insiden tersebut menjadi yang terakhir dan tidak mengganggu kemitraan yang telah terjalin dengan baik.

“Saya berharap di kesempatan yang akan datang, kejadian serupa tidak terulang lagi. Kita akan terus lanjutkan kolaborasi dengan awak media,” ujarnya. Rudy juga mengajak para jurnalis untuk ikut serta dalam setiap kunjungan kerja dan peninjauan lapangan yang dilakukan pemerintah provinsi. Menurutnya, keterlibatan media secara langsung dapat memberikan gambaran utuh mengenai program dan kebijakan Pemprov Kaltim, sekaligus menjadi sarana kontrol yang konstruktif bagi pembangunan daerah. (mrf/beb)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X