“Seharusnya Pangdam mengutus narasumber yang benar-benar kompeten di bidangnya, yang mampu membangun suasana edukatif, bukan malah menyulut stigma negatif terhadap gerakan mahasiswa,” tegas Ashan.
Kehadiran Wagub dan utusan dari Kodam juga dikritik oleh pengamat hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah.
Kehadiran Wagub Seno Aji di acara ini mendapatkan kritik dari pengamat dari Fakultas Hukum Unmul Herdiansyah Hamzah. Pria yang akrab disapa Castro ini berhara[ agar Unmul bisa memelihara tradisi akademik. "Pelaksanaan PKKMB ini harus dikritik. Katanya wagub keynote speaker di PKKMB ya? Padahal bukannya ini kegiatan pengenalan kehidupan kampus ya? Bukan pengenalan pejabat kan? Sayang sekali saat pertama kali mahasiswa baru menginjakkan kaki di kampus, tapi mereka sudah diajarkan "bermesraan" dengan kekuasaan," beber Castro.
"Belum lagi kata dia, kehadiran TNI yang diwakili Kodam Mulawarman, jelas ini bentuk indoktrinasi. Kalau urusan cinta tanah air, saya lebih percaya rektor atau dosen-dosen pengajar kewarganegaraan dan pancasila. Kalau urusan kedisiplinan, kita bisa belajar dari orang sipil seperti Hatta, tidak harus dengan militer," tutupnya. (mrf)