SAMARINDA–Kondisi atlet yang sebagian besar menjalankan ibadah puasa, membuat pelatih binaraga menggeser waktu latihannya. Terlebih, porsi latihan berat disebutnya tak ideal dilakukan saat berpuasa. "Selama Ramadan ini kami hanya melakukan latihan setelah salat Tarawih. Jadi, atlet sudah berbuka dan selesai ibadah," jelas pelatih binaraga Hendra Radinal Ary.
Disinggung progres selama Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) berjalan, Hendra memastikan asupan atlet sudah masuk di menu diet. Sajian seperti putih telur tanpa bumbu, daging dan salmon, menjadi konsumsi utama atlet-atletnya. "Jadi sudah konsumsi karbohidrat, tapi lebih banyak ke protein," ucap Hendra.
Diakuinya, kondisi berpuasa tentu akan memengaruhi berat badan atlet. Sebagai cabor yang sangat bergantung pada bobot tubuh sesuai kelas tanding, upaya menstabilkan kembali berat badan bakal digenjotnya setelah Lebaran. "Kalau puasa pasti turun sekitar 5 kg lebih, tapi selesai ini baru kami berikan program ekstra untuk menstabilkan kembali sesuai kelas tandingnya," pungkas Hendra. (rz/upi/kpg/tom/k8)