• Minggu, 21 Desember 2025

Alasan Market Besar dan Layak, Paddy Pimblett Resmi Perebutkan Sabuk Interim Lawan Justin Gaethje, 

Photo Author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 13:00 WIB
Paddy Pimblet menang TKO atas Michael Chandler. (X)
Paddy Pimblet menang TKO atas Michael Chandler. (X)

LAS VEGAS – Kejutan besar terjadi di peta persaingan kelas ringan UFC. Petarung eksentrik asal Liverpool, Paddy "The Baddy" Pimblett, secara resmi ditunjuk sebagai penantang gelar juara interim kelas ringan. Keputusan ini tergolong sensasional karena Pimblett berhasil mendahului penantang peringkat pertama, Arman Tsarukyan, untuk memperebutkan sabuk sementara tersebut.

Meskipun saat ini menduduki peringkat kelima, Pimblett dinilai memiliki daya tarik pasar (marketability) yang jauh lebih besar dibandingkan Tsarukyan. Kemampuannya membangun narasi rivalitas yang panas dengan sang jawara utama, Ilia Topuria, menjadi alasan kuat pihak promotor memberikan jalur cepat.

Baca Juga: Skandal Perceraian Ilia Topuria: Giorgina Uzcategui Klaim KDRT dan Tuntut Kompensasi Finansial

Mantan juara UFC yang kini menjadi komentator, Michael Bisping, menilai keputusan ini sudah tepat. Menurutnya, Pimblett memiliki momentum yang lebih segar.

"Apakah Arman Tsarukyan pantas mendapatkannya? Menurut saya tidak. Paddy dan Justin sudah ada di sana, sementara Arman agak terpinggirkan. Pertarungan Paddy melawan Topuria seperti sudah ditakdirkan terjadi," ujar Bisping lewat kanal YouTube-nya.

Penunjukan Pimblett bukan tanpa dasar prestasi. Petarung Inggris ini memiliki catatan gemilang yang sulit diabaikan, dimana rekor sempurna dengan 7 kemenangan beruntun sejak debut di UFC.

Terakhir, Pimblett menghancurkan eks juara Bellator, Michael Chandler, lewat TKO di UFC 314 pada April 2025. Performa tersebut membuktikan bahwa ia bukan sekadar petarung yang jago bicara, tapi juga petarung elit yang mematikan.

Di sisi lain, Justin Gaethje (peringkat 4) masuk ke duel ini setelah bangkit dari kekalahan menyakitkan di UFC 300. Gaethje membuktikan kelasnya kembali setelah menang angka mutlak atas Rafael Fiziev pada Maret 2025.

Michael Bisping memberikan analisis mendalam terkait bentrokan dua gaya bertarung yang kontras ini.  Bisping sangat terkesan dengan cara Pimblett mengalahkan Chandler. "Dia benar-benar menghancurkannya. Chandler adalah petarung yang pernah memberikan perang sengit pada Gaethje dan Poirier, tapi Paddy membuatnya terlihat mudah," jelasnya.

Meski sudah berusia 37 tahun dan sempat mengalami kekalahan KO dari Max Holloway, Gaethje tetap dianggap sebagai petarung paling komplet. Kombinasi gulat, tinju, dan tendangan kakinya yang mematikan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi dagu Pimblett.

Pemenang dari duel ini dipastikan akan menghadapi Ilia Topuria dalam laga penyatuan gelar (unification bout). Mengingat Topuria sempat terlibat keributan kecil dengan Pimblett pasca kemenangan Topuria atas Charles Oliveira, UFC tampaknya sedang menyiapkan salah satu pertarungan terbesar dalam sejarah divisi kelas ringan jika "The Baddy" berhasil melewati hadangan Gaethje.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X