sport

UFC 318, Dustin Poirier Ingin Manis Diakhir Karir, Tapi Max Holloway Tak Mau Kalah Tiga Kali

Sabtu, 19 Juli 2025 | 11:15 WIB
Face off antara Max Holloway dengan Dustin Poirier.

Raja tanpa mahkota, inilah Dustin Glenn Poirier, yang akan bertarung untuk terakhir kalinya di UFC, melawan Max "The Blessed" Holloway. Laga di UFC 318, The Diamond (julukan Dustin) versus Max yang dihelat Minggu pagi (20/9) di Smoothie King Center, Loussiana, New Orleans ini adalah laga trilogi pertemuan kedua petarung. 

Pertarungan ini menjadi simbol penutup karier Poirier di kota kelahirannya sekaligus menjadi laga terakhir memperebutkan sabuk "BMF". "Dalam pikiranku, aku bisa membaca ritmenya lebih cepat… Aku menyakitinya dengan pukulanku. Di tanggal 19 Juli nanti, aku akan jadi lebih baik," kata Poirier tentang persiapannya menghadapi Holloway, melansir talksport.com.

Meski demikian, Max yakin bisa menjadikan malam perpisahan Dustin menjadi malam yang dikenang sebagai malam paling menyedihkan bagi Dustin "Aku akan jadi penganggunya, aku menjadi "pengacau". Aku suka penonton mencemoohku," ujar Holloway.

Holloway tak berniat menjadi pria yang menelan kekalahan lagi kali ini. Bukan soal kehilangan sabuk BMF, melainkan ia tidak mau menjadi pria yang tercatat kalah tiga kali dalam duel trilogi dalam kariernya. "Saya 0-3 dalam satu trilogi. Saya tidak mencoba untuk menjadi 0-3 dalam dua trilogi. Itulah hal utama yang ada dalam pikiran saya," kata Holloway kepada MMA Junkie. "Gelar BMF itu keren dan segalanya, dan mencetak sejarah itu hebat."

Untuk diketahui, ini adalah pertemuan ketiga kedua petarung. Dalam dua duel sebelumnya, laga pertama di tahun  2012 pada UFC 143 Poirier menang lewat submission. Dilaga kedua tahun 2019 pada UFC 236, Poirier kembali menang lewat keputusan mutlak dan merebut gelar interim kelas ringan.

Nah di laga ketiga ini, (2025, UFC 318) menjadi laga perpisahan emosional yang mungkin menjadi akhir dari rivalitas dan karier Poirier.

Sekadar diketahui, Poirier memilih gantung sarung tangan saat dirinya masih dalam performa tinggi. Ia ingin menutup kariernya dengan terhormat dan kembali fokus pada keluarganya serta kegiatan amal lewat yayasan The Good Fight Foundation.
"Aku akan tetap menjadi 'motherf*cker' paling tangguh selamanya," tegas Poirier kepada MMAFighting, menegaskan warisan yang ingin ia tinggalkan.

Menjelang laga perpisahan, Poirier menerima banyak penghargaan emosional dari penggemar dan sesama petarung. Ia bahkan sempat meneteskan air mata. Sosok seperti Israel Adesanya menyebut Poirier sebagai juara sejati, terlepas dari status gelar resmi. "Dia adalah juara sejati. Tidak ada yang bisa meremehkan apa yang sudah ia raih," ujar Adesanya. (*)

Tags

Terkini