LOUSSIANA- Laga pamungkas Dustin "The Diamond" Poirier berakhir pahit. Dalam main event UFC 318, Dustin harus mengakui ketangguhan lawannya pemegang sabuk BMF, Max "The Blessed" Holloway, dengan kemenangan angka mutlak (48-47, 49-46, 49-46) Minggu, 20/7).
Kemenangan Max ini menutup trilogi di mana Poirier mengalahkan Holloway dua kali sebelumnya. Holloway, yang menancapkan namanya dalam sejarah UFC dengan kemenangan gelar BMF pada tahun 2024, mempertahankan keunggulan yang konsisten. Sementara Dustin memutuskan untuk pensiun dari olahraga baku hantam ini dengan rekor 30 kali bertanding dengan 10 kali kalah dan 1 kali no contest.
Holloway memenangkan ronde pertama setelah menjatuhkan Poirier dan tampaknya akan kembali meraih kemenangan di ronde kedua. Namun, Poirier sepenuhnya membalikkan momentum ketika ia mengguncang Holloway, lalu melompat dengan kuncian guillotine khasnya untuk mengambil kendali penuh.
Baca Juga: Dubois Tersungkur KO, Usyk Kukuhkan Diri Sebagai Juara Dunia Tinju Kelas Berat
Holloway pulih untuk menampilkan hal yang sama di ronde ketiga dan keempat, dengan beberapa striking terbaik sepanjang masa yang ditampilkan. Sayangnya tak cukup waktu bagi Poirier untuk mendapatkan momentum. Demikian juga di ronde terakhir, Dustin yang perlu meng-KO Max, tak bisa berbuat banyak. Alhasil Max menang dengan angka mutlak.
"Saya meminta maaf kepada warga Loussiana (karena mengalahkan Poirier yang putra kelahiran Loussiana)," ucap Max dalam wawancaranya dengan Daniel Cormier.
Poirier yang menyatakan pensiun menjelaskan pengalamannya dari minggu yang hampir seluruhnya didedikasikan pertarungan ini. "Jujur, ini luar biasa. Saya merasa dihargai, saya merasa terlihat. Saya belum pernah bisa melihat pertarungan dari sudut pandang ini... tapi minggu ini luar biasa. Saya merasa dicintai oleh para penggemar, Louisiana, dan UFC. Ini luar biasa. Saya tidak tahu saya menyentuh begitu banyak orang hanya dengan mengejar impian saya," beber Dustin Poirier.
UFC kemudian menayangkan video penghormatan yang membuat Poirier meneteskan air mata. Seperti tradisi, ia melepaskan sarung tangannya dan keluar dari Oktagon diiringi lagu "My Way" dari Frank Sinatra. Ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai ruang ganti, memeluk sebanyak mungkin orang setelah terakhir kalinya ia berada di sisi kandang itu. (*)