SAMARINDA - Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Kaltim, mencatatkan perkembangan pembinaan yang menggembirakan. Hal itu terlihat jelas saat gelaran kejuaraan provinsi (kejurprov) di Bontang, 8-10 Agustus lalu yang memperlihatkan antusias luar biasa dari kabupaten/kota.
Diikuti tujuh pengurus cabang (pengcab) kabupaten/kota, minus PPU, Mahulu dan Kubar, terdata 140 atlet mulai usia dini, kadet juga junior, ambil bagian dalam kejuaraan tersebut. Kondisi ini dinilai Wakil Ketua PBJI Kaltim Saptoko, sebagai sesuatu yang positif, dalam arti olahraga ini telah memasyarakat dengan baik.
"Ternyata pembinaan usia dini di daerah ini sudah memasyarakat sekali. Banyak yang mengirimkan atletnya, mulai dari kelas 1 SD sampai maksimal 16 tahun. Bahkan ada peserta yang masih TK," ungkap Saptoko.
Dari kejurprov ini, PBJI Kaltim juga melihat munculnya talenta-talenta potensial untuk dibina lebih lanjut. Di mana, ada atlet yang berhasil meraih medali emas dari dua nomor tanding sekaligus, newaza dan fighting system.
"Jadi ini sangat luar biasa sekali pembinaan dan tempaan mereka di daerahnya," kata Saptoko mengapresiasi. "Sebaran medali juga disebut cukup merata di semua kontingen. Semoga regenerasi, khususnya di kelompok kadet dan junior ini terus berjalan lancar," imbuhnya mengharapkan.
Keluar sebagai juara umum di ajang ini, tuan rumah Bontang yang mengemas 21 emas, 18 perak dan 32 perunggu. Disusul Samarinda dengan 7 emas, 10 perak dan 20 perunggu. Lalu Kukar menempati posisi ketiga, setelah mendulang 7 emas, 8 perak, 6 perunggu. (rz/upi)