SYDNEY – Promosi Ultimate Fighting Championship (UFC) secara resmi mengumumkan pertandingan utama untuk ajang UFC 325 yang dijadwalkan pada 31 Januari 2026 di Sydney, Australia. Juara kelas bulu, Alexander Volkanovski, akan menjalani pertahanan gelar melawan mantan penantang, Diego Lopes, dalam sebuah rematch.
Namun, keputusan untuk menggelar laga ulang ini memicu kritik keras. Bukan hanya dari kalangan penggemar dan analis, bahkan pelatih utama Volkanovski, Joe Lopez, mengaku terkejut mendengar pengumuman tersebut.
"Tidak bermaksud menyinggung Diego… tapi kami baru saja mengalahkannya," ujar Lopez dalam wawancara dengan Submission Radio. Lopez dan timnya merasa bahwa ada petarung lain yang memiliki rekam jejak lebih impresif dan lebih pantas mendapatkan kesempatan perebutan sabuk, alih-alih rematch langsung melawan Lopes.
Kritik Mengalir: Dipertanyakan Meritokrasi UFC
Keputusan UFC ini menuai kritik karena Volkanovski baru saja mengalahkan Lopes secara mutlak lewat keputusan juri pada April 2025. Padahal, divisi kelas bulu memiliki penantang lain dengan catatan sempurna, yaitu Movsar Evloev (19-0) dan Lerone Murphy (17-0-1), yang dianggap lebih layak.
Komentar Joe Lopez mengisyaratkan bahwa pengumuman rematch ini lebih didasarkan pada popularitas dan negosiasi internal promosi ketimbang prestasi murni di oktagon.
"Kurasa ini cukup mengejutkan bagi semua orang," kata Lopez. "Secara di atas kertas, Movsar dan Murphy mungkin lebih pantas mendapat kesempatan gelar itu."
Para analis dan penggemar menyebut keputusan ini sebagai "rematch nobody asked for" (tarung ulang yang tidak diinginkan siapapun), mempertanyakan apakah penentuan perebutan sabuk kini lebih mengutamakan faktor komersial daripada meritokrasi (kelayakan berdasarkan prestasi).
Keputusan ini dikhawatirkan berdampak luas pada kepercayaan terhadap sistem UFC: Meruntuhkan Kepercayaan pada Meritokrasi: Jika juara diuji ulang melawan orang yang sudah dikalahkan, sementara petarung tak terkalahkan diabaikan, keadilan sistem akan dipertanyakan.
Menimbulkan Ketegangan di Divisi: Petarung tangguh seperti Evloev dan Murphy bisa merasa "diabaikan," berpotensi memunculkan konflik internal.
Mengubah Persepsi Publik: Keputusan semacam ini bisa mengundang kritik bahwa UFC lebih mengutamakan faktor komersial ketimbang skill dan prestasi. Meski demikian, Joe Lopez menegaskan bahwa tim Volkanovski tetap akan profesional. "Kami tidak membuat keputusan. Itu urusan UFC, dan mereka memberi kami Diego. Jadi itulah kartu yang mereka berikan, dan itu yang harus kami jalani," ungkapnya, memastikan persiapan terbaik akan dilakukan untuk laga 31 Januari mendatang.(*)